Beritalima.com《Banda Aceh- Kepala BPS Provinsi Aceh Dr. Ahmadriswan Nasution S.Si, M.T, merilis data inflasi bulan Juli 2023 yang menunjukkan angka 0,19 persen secara month to month (m-to-m).
Tiga kota utama di Aceh, yaitu Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Meulaboh, mengalami kenaikan harga pada beberapa komoditas. Cabai merah menjadi faktor dominan dengan kontribusi inflasi sebesar 0,16 persen, diikuti oleh angkutan udara dengan 0,08 persen. Selain itu, beras, kentang, ikan tuna, bawang putih, cabai hijau, semangka, pir, dan seragam sekolah anak juga memberikan andil terhadap inflasi bulan Juli 2023.
Namun, ada beberapa komoditas yang memberikan kontribusi terhadap deflasi pada periode yang sama. Ikan tongkol/ikan ambu-ambu menjadi faktor utama deflasi dengan andil sebesar 0,10 persen, diikuti oleh bahan bakar rumah tangga dengan 0,04 persen.
Udang basah, ikan dencis, mobil, jeruk, dan ayam hidup juga berkontribusi pada deflasi dengan masing-masing 0,02 persen, sementara daging ayam ras, ikan bandeng/ikan bolu, dan cumi-cumi memiliki andil deflasi sebesar 0,01 persen.
Inflasi year on year (y-on-y) di Aceh pada Juni 2023 mencapai 2,02 persen. Kenaikan harga hampir seluruh kelompok pengeluaran berkontribusi pada inflasi ini.
Beberapa komoditas yang paling berpengaruh terhadap inflasi y-on-y pada Juli 2023 adalah bensin, beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, sewa rumah, emas perhiasan, udang basah, angkutan antar kota, telur ayam ras, dan bawang putih.
Sementara itu, cabai merah, bawang merah, angkutan udara, cabai rawit, cabai hijau, ikan dencis, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, cumi-cumi, semangka, dan besi beton merupakan komoditas yang menyumbang pada deflasi y-on-y.
Kota Meulaboh, Banda Aceh, dan Lhokseumawe merupakan tiga kota dengan Indeks Harga Konsumen tertinggi di Aceh. Inflasi year on year di Kota Meulaboh mencapai 1,77 persen, di Kota Banda Aceh sebesar 2,01 persen, dan di Kota Lhokseumawe sebesar 2,16 persen.
BPS Provinsi Aceh juga merilis angka nilai tukar petani (NTP) yang mencerminkan tingkat pertumbuhan kemampuan/daya beli petani.
NTP Aceh mengalami kenaikan sebesar 1,48 persen pada Juli 2023 dibandingkan Juni 2023. Namun, terjadi penurunan pada subsektor Peternakan. Semakin tinggi NTP, semakin kuat daya beli petani. Data ini menjadi indikator penting bagi perencanaan dan evaluasi pembangunan pertanian di Aceh.
Selain data inflasi dan NTP, BPS Provinsi Aceh juga merilis Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2022.
IKG Aceh pada tahun tersebut sebesar 0,504, meningkat 0,001 poin dari tahun sebelumnya. Kabupaten Gayo Lues memiliki IKG tertinggi sebesar 0,617, sementara Kota Banda Aceh memiliki IKG terendah sebesar 0,244. Mayoritas kabupaten/kota di Aceh berada dalam kategori ketimpangan sedang.
BPS Aceh berkomitmen untuk menyediakan data statistik berkualitas dan tepat waktu, yang diharapkan dapat memberikan wawasan dan sinyal bagi pemerintah dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan di Aceh.
Semua informasi ini penting bagi pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang lebih baik guna meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat Aceh.”(A79)