SURABAYA, beritalima.com – Hubungan kerjasama Jatim – Belanda akan terus ditingkatkan. Bahkan Juni mendatang Pemprov diundang ke Den Haag dalam rangka kerja sama dalam`strategi penurunan kemiskinan, terutama feminisme kemiskinan.
Hal itu disampaikan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo seusai resepsi ulang tahun ke 50 Raja Belanda Willem Alexander yang populer disebut Kings’s Day, di Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu (29/4) malam.
Menurut Pakde Karwo – sapaan akrab Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, Belanda adalah negara yang sudah lama sekali punya hubungan dengan Indonesia, dengan berbagai dinamikanya. Akhir-akhir ini hubungan kerja sama Jatim – Belada semakin dtingkatkan, tidak hanya di bidang investasi, ekonom, tetapi juga kerja sama terhadap peninggalan sejarah, kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan kerja sama lainnya
Investasi belanda di Jatim sampai akhir 2016 menurut ijin prinsip investasinya mencapai US$ 5,57 miliar. Lima perusahaan terbesar Belenda adalah PT Philips Indonesia, PT Unilever , PT Paiton Enery Company , PT Ecco Tannery Indonesia dan PT Pakuwon Permai. “Semuanya sangat memberikan pembelajaran terhadap investasi dan membangun hubungan yang baik dengan suatu daerah,” ujarnya
Kepada para investor, Pakde Karwo memberikan garansi empat hal yaitu perijinan yang sangat transparan, persiapan tanah industrial estate seluas 27 ribu hektar di Jatim, permasalahan power plan energi yang masih kelebihan 2.300 mega watt di Jatim,dan pada may day buruh di Jatim tidak melakukan demonstrasi tapi makan bersama di Jl Pahlawan surabaya sehingga suasana di Jatim sangat kondusif.
Pada 2016 PDRB Jatim mencapai US$139,21 miliar atau Rp 1.855,04 triliun dan rata-rata pendapatan US$ 3.600, ditopang oleh tiga sektor utama yaitu sektor industri (28,92 %), sektor perdagangan (18 %) dan 13,3 % dari onfarm agro
Masyarakat Jatim sangat terbuka (open minded). Suasana sosial politik pluralisme di Jatim sangat baik, bahkan tiga tahun provinsi Jatim mendapat penghargaan provinsi yang paling aman dan nyaman di seluruh Indonesia. “Oleh karena saya mengundang para investor untuk berinvestasi di Jatim, karena daya saing Jatim nomor dua setelah Jakarta,” harapnya.
Sementara Wakil Dubes Belanda di Jakarta Ferdinand Lahnstein mengatakan, ingin meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi yang difokuskan pada perusahaan Belanda – Indonesia ditingkatkan/ Joint veture.
Karena Pemprov Jatim ingin meningkatkan jalur maritim ke Indonesia Timur, sedangkan Belanda kekuatannya ada pada hal-hal yang berkaitan dengan air, seeprti membuat dam, kapal, maka nantinya akan banyak investasi dalam bentuk kerja sama.
“Sekarang sudah ada kerja sama dengan PT PAL membangun kapal perang tapi dengan transfer technologi dibuat di Surabaya,” tambah Konsul kehormatan Belanda di Surabaya Sylvia Pangkey. (**).