MASOHI,beritaLima.com,- Dengan memanfaatkan anggaran Daerah secara efektif dan efisien Pemda Maluku Tengah memakai jurus jitunya untuk mencapai pembangunan Daerah secara optimal di segala sektor.
Hal ini dilakukan dengan terus mengedapankan Pencapaian kinerja demi terwujudnya pencapaian pembangunan secara optimal.
Demikian dikemukakan PLt Sekkab Malteng, Rakib Sahubawa. Katanya, Pemanfaatan anggaran yang baik Akan sangat berdampak pada optimalisasi anggaran pembangunan, pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan.
Diakuinya, meski prestasi berupa pengelolaan keuangan terbaik se-Provinsi Maluku dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Maluku, telah diperoleh pemerintahan Abua-Leleury. Namun pesan BPK untuk menjaga Gelar tersebut tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan,tetap dijaga dan ddiaplikasikansecara nyata.
“Pengelolaan keuangan yang baik tetap jadi vokus utama Pemkab Malteng demi mewujudkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua-Marlatu Lelwury,” papar Sahubawa saat menjadi pembicara pada forum Focus Group Discussion Marinyo Pamahanu Club, yang diselenggarakan PWI Malteng, beberapa waktu lalu di Masohi.
“Dimana Pengakuan BPK tersebut merupakan cita-cita Bapak Bupati sebagai wujud komitmen mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik,” tambah sahubawa.
Diterangkan, implikasi langsung dari raihan predikat pengelolaan keuangan terbaik, Kabupaten Maluku Tengah bersama dua Kabupaten lainnya di Maluku memperoleh Insentif dari Kementrian Keuangan berupa dana segar puluhan miliaran rupiah.
“Kemudian atas berbagai capaian yang selama ini dilakukan Pemkab Malteng yakni keberhasilan dalam mengelolah pendidikan, kesehatan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan daya saing daerah serta penyediaan infrastruktur, maka tahun 2018 Pemkab Malteng bersama 2 Kabupaten lainnya di Maluku akan mendapat dana insentif dari kementrian keuangan. sebesar masing-masing Rp.26 Miliar,” jabar Sahubawa.
Diakui bahwa optimalisasi pembangunan tidak semata bergantung pada dana dan keseriusan pemerintah semata. Sebab, lebih dari itu, dukungan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat adalah faktor yang sangat dibutuhkan.
“Program dan kebijakan ang telah direncanakan maupun yang sudah berjalan tentu akan berhasil bila ada dukunga. Positif dari semua elemen masyarakat,” sebutnya.
Menilai soal partipasi masyarakat, pegiat Demokrasi dan Pembangunan Sumarlin Ma’ate mengamini hal dimaksud.
Menurutnya, penyediaan infrastruktur belum tentu berpengaruh terhadap penyelenggaraan penerintahan namun sangat ditentukan oleh partisopasi masyarakat.
“Partipasi dimaksud mulai dari partisipasi saat di bilik suara, kontribusi idw dan gagasan dalam pembangunan maupun pelayanan masyarakat. Serta dukungan positif lain yang berdampak langsung bagi kemajuan daerah,” tukasnya.
Sebagai mandataris rakyat, Partai politik menurutnya patut memberikan kontribusi bagi pembangunan di Bumi Pamahanu Nusa.
Sebab, parpol, menurutnya dapat setiap saat bersentuhan dengan masyarakat. Menyerap aspirasi dan keinginan masyarakat terkait pembangunan, pelayanan publik dan pemerintahan.
“Parpol harus hadir sebagai mandataris dan menjadi penyambung lidah masyarakat demi optimalnya pembangunan,”imbuhnya. (Jossye).