Jusuf Kalla Nilai Afghanistan di Bawah Taliban Bakal Berubah

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Afghanistan di bawah kepemimpinan Taliban bakal mengalami transformasi bila disiplin tetap dipertahankan di seluruh negara itu. Saat ini Taliban sudah lebih moderat dan itu dapat dilihat saat terjadinya perundingan damai yang dipimpin Indonesia.

Demikian pandangan Wakil Presiden dua periode, Muhammad Jusuf Kalla (JK) dalam diskusi publik Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Perdamaian Indonesia yang diselenggarakan Center for Reform di Jakarta akhir pekan ini.

Politikus juga pengusaha ulung tersebut yang pernah dipercaya sebagai juru damai Taliban dengan Pemerintah Afghanistan mengatakan, Taliban sudah sangat ingin berubah dan itu berbeda jauh dengan pemerintahan dua dasa warsa lalu. Dan, ketika terjadi perubahan politik, sejauh ini tak terjadi perang saudara di Afghanistan.

Taliban yang sekarang, ungkap JK, jauh berbeda dibandingkan dua dasa warsa lalu yang kaku dan cenderung keras.

Adanya larangan terhadap wanita untuk tidak bekerja misalnya mungkin akan berubah. Karena itu, ketika terjadi pengambilalihan kekuasaan relatif berlangsung damai.

Sebelum terjadi perubahan politik, di Afghanistan ini terdapat tiga pihak yakni Amerika Serikat, pemerintah Afghanistan dan kelompok Taliban. Dan, sebenarnya konfrontasi terjadi antara Taliban dengan Amerika Serikat. Dan ketika Amerika Serikat meninggalkan Afghanistan, Taliban dengan cepat dapat menguasai Afghanistan.

 

JK menilai, adanya keinginan damai antara Pemerintah lama Afghanistan dengan Taliban sebelum adanya pengambilalihan kekuasaan 16 Agustus lalu.
Keyakinan JK didasari pertemuan empat kali dengan pimpinan Taliban saat menjalani perundingan damai di Jakarta dan Qatar ketika dirinya masih menjadi Wapres.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid (HNW) mendukung sikap Pemerintah Indonesia yang memberi kesempatan kepada Pemerintahan Taliban mengatur proses peralihan kekuasaan secara damai.

 

Apalagi, kata HNW, Taliban sudah mendeklarasikan beberapa hal sebagai jawaban atas kekhawatiran dari dunia internasional. Taliban mengaku, akan menghargai hak perempuan dan anak, tidak akan mentoleransi tindakan terorisme serta melaksanakan Pemerintahan secara moderat.

“Saat ini pilihan paling rasional buat Pemerintah Indonesia membersamai proses perubahan yang terjadi di Afghanistan. “Beri kesempatan kepada rakyat Afghanistan untuk berkompromi menentukan menentukan nasib mereka,” kata politisi senior tersebut.

Meski sikap politik Indonesia bebas aktif, ungkap HNW, bukan berarti kita bebas tak memberikan sikap apapun dan membiarkan rakyat Afghanistan terus dalam kehidupan yang tidak menentu.

“Indonesia harus berperan aktif mewujudkan perdamaian dunia sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.”

HNW menyambut baik perubahan sikap Taliban saat ini. Menurut HNW, Taliban sudah jauh berubah dari yang digambarkan media sebelumnya.

Kebijakan dan pandangan yang disampaikan kepada publik jauh relatif moderat sehingga tidak tepat bila dunia Internasional tidak memberikan kesempatan kepada Pemerintahan Taliban memimpin Afghanistan.

“Kalau mau dibilang tempat terorisme, ISIS, nyatanya Taliban malah mengeksekusi pimpinan ISIS yang sebelumnya ditangkap.

Kalau mau dituduh wahabi dan radikal, faktanya mereka menganut mazhaf hanafiah yang kultur dan tradisi beragamanya sama dengan NU.

Jadi semua tuduhan negatif yang selama ini diarahkan ke Taliban tidak relevan lagi,” demikian Hidayat Nur Wahid. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait