JAKARTA, beritalika.com – Ketua Umum Partai Perindo sekaligus CEO MNC Group, Hary Tanoesudibjo didesak untuk membuka siapa dalang yang menyuruhnya membawa pesan kepada Antasari Ashar untuk tidak menyentuh Aulia Pohon. SBY sendiri sudah membantah terlibat dalam pemufakatan jahat tersebut.
“Kesaksian Hary Tanoe sangat penting agar siapa dalang yang memainkan ini terbuka. Ini kategori pemufakatan jahat yang terkait dengan penghilangan nyawa seseorang dan dugaan kriminalisasi,” tegas Mantan Direktur Blora Center (Tim Relawan SBY), HM. Jusuf Rizal kepada media di Jakarta.
Sebelumnya mantan Ketua KPK (Komisi Pembeantasan Korupsi), Antasari Ashar telah menyampaikan secara terbuka bahwa dirinya pernah menerima Hary Tanoe yang mengaku sebagai utusan Cikeas agar besannya, Aulia Pohan yang tersandung korupsi tidak disentuh. Kasus ini diduga terkait penghilangan nyawa Nasrudin Zulkarnaen dan kriminalisasi Antasari Azhar.
Menurut Jusuf Rizal yang juga Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) tuduhan Antasari Azhar ini harus dibongkar agar tidak menjadi fitnah, khususnya kepada SBY yang saat itu menjabat sebagai Presiden ke-6. Hary Tanoe sebagai yang disebut Antasari menemuinya sebagai pembawa pesan Cikeas, tentu orang yang paling bertanggungjawab dalam hal ini.
Agar ini menjadi terang benderang dengan adanya bukti baru, LSM LIRA berencana akan melaporkan Hary Tanoe kepenegak hukum atas dugaan persekongkolan dan pemufakatan jahat yang terlibat dalam penghilangan nyawa seseorang serta menghambat pemberantahan korupsi. Hary Tanoe dinilai telah tahu terhadap sesuatu yang melanggar hukum, namun justru beliau ikut terlibat menurupi.
Ketika ditanya, apakah kemungkinan orang dekat SBY yang menyuruh Hary Tanoe mebawa pesan seolah-olah dari SBY, misalnya Sekab Sudi Silalahi? Jusuf Rizal tidak menampik berbagai asumsi Itu. Bisa saja dilakukan oleh lingkaran kekuasaan SBY di istana. Orang yang dekat SBY pasti berusaha keras untuk membuat senang Presiden ketika itu. Namun disebutkan yang terkait dengan hukum itu Mengkopulhukam, Kejaksaan, Kepolisian dan DPR Komisi III.
Menurut Jusuf Rizal hampir tidak mungkin Hary Tanoe berani menemui Antasari Azhar sebagai Ketua KPK dengan membawa pesan atas nama SBY, jika tidak dibantu pihak ketiga. Apalagi Hary Tanoe saat itu bermasalah dengan hukum. Kita tahulah gaya Hary Tanoe.
Menurut catatan Redaksi, Jusuf Rizal selaku Direktur Blora Center, Tim Relawan SBY-JK termasuk dalam ring satu SBY-JK. Jusuf Rizal kerap memback up Sudi Silalahi, termasuk dalam membongkar kasus Alkom & Jarkom Polri. Jusuf Rizal juga dikenal dekat dengan Hary Tanoe dan membuat program acara Atas Bawah Rame yang ditayangkan di RCTI dalam rangka hari pemberantasan korupsi internasional di Balai Kartini