KEEROM – Kabupaten Keerom Papua saat ini menjadi salah satu kabupaten baru yang menjadi kabupaten Percontohan di Provinsi Papua. Meski baru pada tahun 2002 lalu terbentuk kabupaten Definitif, namun kabupaten yang berbatasan dengan Papua Nugini ini memiliki potensi unggulan yang tak kalah dari wilayah lain di Indonesia.
Wilatyah seluas 8.390 Km persegi ini dihuni oleh 48.536 jiwa, dengan 7 Distrik dan 61 kampung dengan mayoritas pekerjaan warganya adalah disektor pertanian dan peternakan.
Untuk sektor pertanian, selain tanaman palawija yang menjadi penopang perekonomian warga, saat ini yang sedang digandrungi adalah pembudidayaan tanaman buah naga (dragon fruet). Tanaman dengan tinggi sekitar 1.5-2 meter ini mampu tumbuh subur di Kabupaten ini. Tanaman buah naga yang perawatannya terbilang tidak sulit ini saat ini sangat menjanjikan menjadi penghasil pundi – pundi rupiah warga kabupaten keerom. Bahkan di kampung Wulukubun, Arso 14 Distrik Skamto Kabupaten Keerom, pembududayaan buah naga oleh warga mencapai 13 hektar jumlah keseluruhan, belum lagi hampir seluruh warga menanam tumbuhan jenis kaaktus ini. Warga dikampung ini, menggunakan pupuk oranik dari kotoran ayam untuk memupuk tanaman buah naga mereka, dan hasilnya selain subur, juga menjadikan rasa buah bak bola api ini sangat manis dan bahkan diklime lebih manis dari buah naga dari pulau Jawa.
Samiron, salah satu petani pembudidaya buah naga Kampung tersebut, mengaku hasil panen buah naga miliknya sangat bagus, sekali panen mencapai 100 buah bahkan lebih untuk sekali petik, dan ini teris menerus saat pohon buah naga sudah menginjak masa panen. Diakuinya, meski pemasaran buah naga Arso saat ini sebatas konsumsi warga kota Jayapura dan sekitarnya, namun akibat pola organik ang diterapkan menjadi salah satu nilai tambah peminat buah naga tersebut, dibanding buah naga dari Jawa.
Samiron menjual buah naga hasil panennya, 50 ribu untuk 3 kilogram buan naga, dan rata-rata untuk satu buah naga miliknya bisa mencapai 1,5 kilogram. Sehingga jika di jual ke pasaran, atau pun dititip diswalayan, Samiron mampu meraup keuntungan lebih, sekira 5 juta rupiah untuk sekali panen.
Komoditi lain yang cukup menjanjikan di wilayah Keerom adalah peternakan sapi.
Hampir seluruh warga di Kabupaten Keerom beternak sapi, dan saat ini yang sedang dikembangkan adalah Insiminasi Buatan (IB) atau kawin suntik. Program ini juga terbilang sangat sukses di terapkan di kabupaten Keerom, dan bahkan dari hasil insaminasi buatan tersebut, hasil sapi mapun dalam bentuk dagingnya mampu memasok kebutuhan daging di kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan sekitarnya., dan bahkan diwilayah pegunungan Papua. Meskipun terbilang di wilayah lain diluar kabupaten Keerom juga ada perternakan sapi, namun di Kabupaten Keerom, lebih menjanjikan dalam hal pemasaran. Data dari dinas peternakan setempat, Peternakan sapi di kabupaten Keerom Papua, per tahunnya mampu memotong 2000 lebih sapi, dengan persentanse pasokan 60-70 persen daging ke seluruh kota Jayapura dan sekitarnya.
Wakil Bupati Kabupaten Keerom,Muh Muhammad Markum di kantor Kabupaten Keerom mengaaku jika peternakan sapi menjadi salah satu sektro unggulan yang tengah di garap oleh Pemdaa Kabupaten Keerom dan unsur terkait, termasuk keterlibatan TNI diwilayah itu.
“Kalau tidak ada Keerom, maka kebutuhan daging di Kota Jayapura tidak terpenuhi,”katanya.
Komoditi unggulan lain yang juga takkalah menjadi sektor andalan lain adalah pembudidayaan tanaman Kakao. Meski sempat terseok akibat virus, namun saat ini petani Kakao di kabupaten keerom juga sudah mulai menggeliat. Komoditi lain adalah padi, warga keerom selain menanam Palawija dan berternak sapi, warga juga menanam padi, dan bahkan pemerintah daerah setempat bersama TNI saat ini telah gencar membudidayakan farietas padi Tri Sakti, yang mudah dan kurang pupuk, namun bisa menghasilkan panen yang cukup bagus. Untuk diwilayah Senggi Kabupaten Keerom, panen petani mencapai 8 – 14 Ton/ Tahun.
“Terus menerus pemerintah daerah akan mengembangkan untuk pertanian. Kita juga dapat pilot projek 1000 hektar swasembada pangan, dan mudah – mudahan Kodim masih turut berperan,’kata Markum,
Atas banyaknya produk unggulan di Kabupaten Keerom tersebut, membuat wilayah paling timur indonesia ini masuk urutan 13 besar nominasi Kodim terbaik seluruh Indonesia dalam pembinaan teritorial wilayah (Binter). Memang tidak dipungkiri, semangat melonjakkan komoditas unggulan warga di kabupaten Keerom Papua tak lepas dari pembinaan pihak TNI, terlebih pihak jajaran Kodim dan Koramil di bawah, dibantu pihak aparat daerah setempat membantu warga untuk memberdayakan komidi unggulan di wilayahnya.
Ketua Tim penilai lomba Binter Kodim Tingkat Utama TNI AD, Kolonel Sugiyono mengaku, jika saat ini perwakilan Kodam XVII/ Cenderawasih yang sudah lolos adalah Kodim 1701/Jayapura. Penilain tersebut mendasar atas upaya pihak Kodim 1701/Jayapura yang mendorong kondisi perbaikan komoditi hingga mendorong perbaikan perekonomian masyarakat di wilayah tugas Kodim 1701/Jayapura.
“Ada 301 Kodim di seluruh Indonesia yang ikut lomba, dan Kodim Jayapura masuk 13 besar saat ini. Kodim Jayapura cukup bagus, kerjasama dengan Pemda setempat untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat ini sangat luar biasa, dan hasilnyapun sangat baik.ini yang kita nilai,”katanya Sugiyono saat meninjau pertanian Buah Naga di Arso 14 Keerom, Selasa (18/4/2017).
Dirinya berharap jika nantinya Kodim 1701 Jayapura yang didalamnya salah satunya adalah Kabupaten Keerom dapat masuk menjadi juara dalam lomba tersebut, sehingga selain penilaian dari pihak TNI, nantinya kemetrian terkait juga bisa memberikan perhatian lebih.
“Saat ini hanya kami dari TNI, namun nantinya kami juga berharap, kementrian terkait bisa lebib intens kesini (Keerom), karena diwilayah ini sangat potensial, baik dari pertaniannya, maupun peerternakannya. Dan Inseminasi di Kabupaten Keerom tidak ada di kodam lain, sehingga ini luar biasa,”kata Sugiyono.
Penilaian lomba Pembinaan Teritorial Tingkat Utama TNI AD digelar mulai 1 April sampai 30 Juni 2017 mendatang. Lomba tingkat nasional ini diharapkan mampu menjadi motivasi dan innovasi masyarakat untuk menggeliatkan perbaikan mutu komoditas yang berujung pada perbaikan perekonomian warga setempat. (Ed/Papua).
Caption foto : Ketua tim lomba Binter Kodim TNI AD, kolonel Inf Sugiyono saat panen Buah Naga di Arso 14 Keerom