JAKARTA, beritalima.com | Kepala Badan Diklat Kejaksaan, Setia Untung Arimuladi menindaklanjuti 7 program prioritas Jaksa Agung, ST Burhanuddin.
Hal ini sejalan dengan Visi – Misi Pemerintah yaitu menitik beratkan pada pengembangan dan peningkatan SDM Indonesia yang unggul dan maju. SDM yang dapat bersaing dan berperan dikancah dunia.
Hal tersebut disampaikan Kabandiklat Kejaksaan RI saat Pelantikan Kepala Pusat DTF, Jhony Manurung, di Komplek Badiklat Kejaksaan, Ragunan, Jakarta, Rabu (15/1/20).
“Membangun Kejaksaan yang modern dan kuat, ibaratkan seperti menanam Pohon diatas lahan yang tepat, akan membuat batang pohon menjadi kuat dan kokoh dengan cara menyiapkan jaksa-jaksa yang memenuhi seluruh kualifikasi, teruji, terpuji, mampuni dan berdaya saing,” ungkapnya.
Untung mengingatkan kepada jajarannya untuk mampu mewujudkan kapasitas dan kapabilitas Jaksa yang memiliki integritas yang tinggi, agar mampu bertarung di tataran global.
“Insan Adhyaksa memiliki peran teramat penting dan strategis dalam menghasilkan SDM aparatur Kejaksaan yang profesional dan tangguh dan mampu berpikir global, berpandangan luas jauh kedepan serta memiliki sikap, integritas moral dan mental disertai semangat kerja dan disiplin tinggi yang mampu menjaga keajengan teruwujudnya penegakan hukum yang mencerminkan rasa keadilan dan kebenaran,” jelasnya.
Mantan Kepala Kejati Jawa Barat dan Riau ini menekankan bahwa, pengelolaan Badiklat Kejaksaan sebagai Unit Kerja Eselon I, telah meraih predikat Zona Integritas WBK dan WBBM, ini bukanlah suatu pekerjaan yang mudah diraih, namun juga bukan pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan, sehingga diperlukan kerja keras, komitmen, konsistensi dan keberanian serta semangat yang tak kenal lelah.
“Komitmen bersama, kebersamaan harus selalu dipelihara, keihklasan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan berpikir positif adalah jurus ampuh dalam menghadapi rintangan dan tantangan,” tegasnya.
Penyelenggaraan dan pengelolaan Diklat merupakan bagian integral dari kebijakan pemberdayaan dan pembinaan aparatur negara. Dalam rangka meningkatkan kapasitas kompetensi teknis, fungsional, manajerial, maupun kepemimpinan sesuai kebutuhan institusi.
“Untuk itu, pendidikan dan pelatihan harus menjadi alat utama dan acuan dalam mengembangkan rekayasa daya guna dan hasil guna, untuk kepentingan penegakan hukum dan institusi. Sebagai bagian dari pelayanan prima kepada masyarakat luas dan pencari keadilan,” urai dia.
Sehingga, penentuan program-program Diklat selayaknya disandarkan pada kebutuhan strategis dan jangka panjang. Disusun secara konprehensif, menyentuh pada peningkatan kompetensi para penegak hukum, agar profesional dan berintegritas. Serta mampu meningkatkan kinerja dan capaian keberhasilan penegakan hukum.
Sementara itu, 7 Program Prioritas Kerja Jaksa Agung harus dijadikan acuan dalam melakukan penyusunan program kerja dan penyelenggaraan Diklat.
“Sehingga dapat dijadikan dorongan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia kejaksaan yang handal dan tangguh. Untuk mengisi pos-pos yang dibutuhkan di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Dia menitipkan pesan dan tantangan kepada Jhony Manurung sebagai Kapusdiklat Teknis dan Fungsional yang baru, agar mengekspresikan segala kemampuan untuk mengembangkan Badiklat Kejaksaan Republik Indonesia.
“Untuk itu, saya harapkan, kepada pejabat yang baru, Saudara Jhony Manurung selaku Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional yang baru saja dilantik, Saudara harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan cepat. Dan menyadari bahwa penempatan saudara di Badan Diklat Kejaksaan Republik Indonesia ini sangat dibutuhkan oleh lembaga,” jelasnya.
Setia Untung Arimuladi menantang Jhony Manurung untuk menularkan pengalaman yang dimilikinya, dengan memberikan konstribusi pemikiran dan keteladanan kepada semua pihak di Badiklat Kejaksaan.
“Untuk bersama-sama mengelola operasionalnya lembaga pendidikan dan pelatihan yang membutuhkan sikap dan dedikasi yang tinggi, berjiwa besar untuk mencetuskan ide-ide cemerlang, dengan sentuhan harmoni yang seimbang, antara pengetahuan, pengalaman dan seni,” jelas Setia Untung.
Arahan lainnya, dari mantan Kapuspenkum Kejagung ini, agar mengintensifkan penyusunan program perencanaan kediklatan yang lebih komprehensif. Dan memenuhi kebutuhan pemerintah dalam penegakan hukum. Kemudian, memperkuat koordinasi dalam pengembangan program diklat yang variatif dan strategis, serta kerjasama kediklatan yang menunjang pelaksanaan tugas penegakan hukum.
Kemudian, menjaga integritas dan konsisten dalam menjalankan tugas untuk meningkatkan kepercayaan publik. Sehingga pelaksanaan dan penyelenggaraan program diklat sesuai dengan yang diharapkan.
“Dan melahirkan alumni diklat yang dapat diandalkan dalam membantu pelaksanaan tugas dan peningkatan produktivitas kerja positif demi kemajuan kejaksaan ke depan. Jadilah pelopor perubahan yang penuh semangat,” pinta Setia Untung.
Kepada H RD Mohammad Yusuf, sebagai Kepala Pusat Diklat Teknis dan Fungsional (DTF) yang lama, yang telah berakhir masa tugasnya di Badiklat Kejaksaan, Setia Untung Arimuladi merasakan bahwa, M Yusuf telah berusaha keras melakukan dan membaktikan semua yang terbaik dan mempertaruhkan waktu, tenaga, pikiran dan seluruh kemampuan bagi terselenggaranya tanggung jawab tugas dalam penyusunan program dan penyelenggaraan kediklatan dalam menunjang tugas peningkatan kompetensi SDM Kejaksaan.
“Saya ucapkan terimakasih, bahwa saudara sebagai agen perubahan yang turut serta bersama-sama berjuang meraih predikat Badiklat Kejaksaan menjadi Zona Integritas WBK dan WBBM,” terangnya.
Dia pun menitipkan sebuah pesan kepada jajarannya sebagai sebuah inspirasi bagi warga Badiklat Kejaksaan RI.
“Saya sampaikan sebuah pesan moral yang diharapkan dapat menginspirasi kita bersama. Bahwa, Kesuksesan tidak datang dari apa yang diberikan orang lain, tapi datang dari keyakinan dan kerja keras kita sendiri,” pungkasnya. (Red).