BANYUWANGI, beritalima.com – Ramainya kabar tentang pengusaha dan warga lokal yang mengancam akan turun jalan melakukan aksi di PT Industri Gula Glenmore (IGG) lantaran kesal karena tidak dilibatkan dalam lelang gula mendapat respon Direktur Utama (Dirut IGG).
Kepada wartawan Yusmartin, Dirut IGG mengatakan, sampai dengan saat ini belum ada penetapan hal tersebut, Dan masih dievaluasi.
“Masih dievaluasi belum ada penetapan,” ujarnya. Rabu, (24/11/2021).
Para pengusaha lokal yang tergabung dalam Paguyuban Pengusaha Glenmore sebelumnya juga menyayangkan pihak IGG yang diduga telah tebang pilih memberikan informasi soal lelang di PT IGG.
Merasa kesal dan tidak diperhatikan, para pengusaha ini mengancam akan melakukan aksi dengan mendatangi perusahaan BUMN yang ada di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore.
“Pengusaha lokal sudah kita libatkan,” sambung Dirut IGG, Yusmartin, kepada wartawan.
Saat di singgung soal pernyataan warga yang ingin turun jalan melakukan aksi demo, Dirut IGG tersebut enggan berkomentar. Namun demikian atas kejadian ini dirinya berjanji akan mengevaluasi.
“Baik pak. Kami evaluasi,” ungkap orang nomer satu di PT Industri Gula Glenmore.
Diberitakan sebelumnya, pengusaha dan warga lokal Kecamatan Glenmore, Banyuwangi sesalkan PT Industri Gula Glenmore (IGG). Mereka menyesalkan lantaran pihak IGG telah melakukan lelang gula tanpa melibatkan pengusaha lokal.
Hal tersebut disampaikan oleh Hendra Santoso, sekretaris Paguyuban Pengusaha lokal Glenmore, Kabupaten Banyuwangi pada wartawan. Rabu, (24/11/2021).
“Kami sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh IGG hari ini. Mereka telah melakukan lelang gula tanpa melibatkan pengusaha lokal,” katanya.
Menurut Hendra, sapaan akrabnya, para pengusaha lokal juga sangat menyayangkan dengan kebijakan manager pengadaan PT IGG yang menurut kami tebang pilih dalam menginformasikan berbagai lelang d perusahaan milik BUMN yang berada di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
“Bagi kami, pihak IGG telah tebang pilih dalam memberikan informasi soal lelang. Dan ini sangat kita sayangkan,” jelasnya.
Hendra menyebut, seharusnya pihak IGG jangan meninggalkan pengusaha lokal. Karena perusahaan dibangun tujuanya juga untuk mensejahterakan pengusaha atau masyarakat disekitar perusahaan.
Apalagi, kata Hendra, lelang ini sangat ditunggu – tunggu oleh pengusaha lokal atau daerah. Dan para pengusaha lokal pun siap mengikuti prosedur sebagai mana mestinya. Ini tidak adil menurut kami.
“Menurut hemat kami, ini tidak adil. Kenapa kita tidak dilibatkan dalam proses lelang tersebut. Lha ini ada apa,” cetus Hendra Santoso.
Kepada wartawan, pria asal Kecamatan Glenmore ini mengancam akan turun jalan mendatangi perusahaan dengan rekan rekan pengusaha lokal lainya jika PT IGG tidak memperhatikan pengusaha atau warga lokal. Alasanya adalah, warga atau pengusaha lokal juga butuh makan. Percuma ada perusahaan besar jika warga sekitar tidak bisa sejahtera.
“Jika PT IGG tidak memperhatikan kami pengusaha lokal, maka kami akan datangi IGG, dan jika perlu kita akan bawa massa untuk melakukan demo,” pungkasnya.
Sementara Esa, Manager pengadaan PT IGG saat dikonfirmasi melalui sambungan Whatsapnya dirinya membenarkan jika hari ini ada lelang.
“Iya Pak, untuk lelang kita mengundang yang lokal juga, ada koperasi karyawan IGG dan teman- teman yang lokal sebagian sudah tergabung dengan koperasi karyawan IGG, seperti mas Kiki glenmore,” katanya.
Namun saat disinggung soal siapa saja pengusaha lokal yang diundang selain karyawan koperasi, Manager pengadaan IGG tersebut enggan berkomentar. (bi)