SAMPANG, beritalima.com – Rasa tidak puas terhadap kinerja Siti Muathifah, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang sejak dulu di Dinas PU Cikatarung, hingga kini berubah menjadi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Kabupaten Sampang, tidak hanya dari masyarakat melainkan banyak pihak.
Munculnya sorotan terkait tidak beresnya pembangunan Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) membuat banyak pihak turut angkat bicara, rasa kasihan terhadap masyarakat akibat ulah seorang Kabid tersebut, juga muncul dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Sampang.
Menurut PNS yang meminta untuk di rahasiakan Identitasnya tersebut sekitar tujuh puluh persen (70%) pembangunan SPAM di Sampang gagal fungsi. Pihaknya kecewa karena tidak hanya itu, melainkan juga SPAM Anggaran besar seperti Sea Water Reverse Omosis (SWRO) pulau Mandangin yang bisa memproses air laut menjadi air tawar yang juga tidak dapat dinikmati oleh masyarakat Mandangin.
“saya kasihan terhadap masyarakat, akibat ulah pejabat yang hanya mementingkan keuntungan pribadinya tersebut, membuat sekitar 70% dari 70 paket SPAM dengan anggaran sekitar 20 Milyar lebih gagal Fungsi dan tak dapat dinikmati masyarakat” katanya pada beritalima.com.
Lebih lanjut PNS berinisial M yang sangat kecewa dengan kinerja Kabid Air minum tersebut meminta untuk di sampaikan terhadap semua pihak, termasuk Inspektorat hingga Plt Bupati Sampang tahu masalah tersebut agar segera memberi tindakan atas kinerjanya yang tidak beres tersebut.
“Sampaikan pada semua pihak, agar semua masyarakat tahu termasuk Plt Bupati Sampang, terhadap Kabid tidak bertanggung jawab tersebut, kalau tidak mampu sebaiknya jangan mengurus Air bersih di Kabupaten Sampang agar anggaran milyaran tidak terbuang percuma” pungkasnya.
Hingga berita ini dilansir yang bersangkutan Siti Muathifah, Kabid Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Kabupaten Sampang tersebut belum bisa di konfirmasi.
“beberapa kali dicoba untuk di konfirmasi. Namun, tidak satu pun ada jawaban yang kami terima” (Adie)