GRESIK,beritalima.com- Kabupaten Gresik dan beberapa Kabupaten yang lain ditunjuk Kementerian Pertanian bersama Asian Development Bank (ADB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) menjadi pelaksana Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP).
Kegiatan tersebut yakni berkaitan dengan pengelolaan kawasan hortikultura terpadu hulu hingga hilir di 10.000 hektare lahan kering dan petani hortikultura di 13 kabupaten di 7 Provinsi seluruh Indonesia, Kamis (16/5/2024).
HDDAP merupakan kegiatan pengembangan hortikultura untuk mengatasi kendala gangguan produksi dan produktivitas khususnya pada lahan kering yang bertujuan meningkatkan input, lahan, air dan konektivitas infrastruktur, meningkatkan nilai tambah dan daya saing hortikultura.
Direktur Jenderal Hortikultura sekaligus Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan bahwa Kehadiran HDDAP diproyeksikan mampu menjawab berbagai tantangan hortikultura nasional. HDDAP didesain sedemikian rupa dengan pendekatan terpadu dan komprehensif dari hulu ke hilir, mencakup areal lahan seluas 10 ribu hektare di 13 Kabupaten pada 7 provinsi meliputi Kabupaten Pakpak Bharat (Sumatera Utara), Dairi, Karo, Sumedang, Batang, Wonosobo, Sumenep, Gresik, Lumajang, Buleleng, Enrekang, Gowa dan Ende.
”Total luas lahan 10 ribu hektare ini nantinya akan digunakan untuk pengembangan cabai, bawang merah, mangga, durian, manggis, jeruk, sayuran daun, tanaman obat dan aneka buah lainnya. Penentuan lokasi di 13 Kabupaten dari total 514 Kabupaten di Indonesia disebut telah melalui serangkaian proses perencanaan panjang melalui Feasibility Study (FS) serta SID,” ujarnya.
Sedangkan di Kabupaten Gresik sendiri menurut Kepala Dinas Pertanian Eko Anindito mengatakan bahwa kegiatan HDDAP di Kabupaten Gresik nantinya akan difokuskan pada komoditas cabai dan kunyit.
“Dalam kegiatan HDDAP ini, Kabupaten Gresik akan memfokuskan pada komoditas cabai dan kunyit seperti di Gresik Selatan yaitu Driyorejo dan Wringinanom”, pungkasnya.
Pria yang akrab disapa Eko itu juga berharap sinergitas dan kolaborasi semua pihak di bawah komando Bupati Gresik HDDAP menjadi gerbang terbuka dalam meningkatkan kesejahteraan petani, karena penanganan yang holistik dari hulu sampai hilir.(*)