Kader TP PKK Ujung Tombak Ciptakan Generasi Berkualitas

  • Whatsapp
Bude Karwo Bersama Para Peserta Orientasi Kader Taman Posyandu di Hotel Aria Centra Surabaya

SURABAYA, beritalima.com – Kader TP PKK merupakan ujung tombak dalam menciptakan generasi berkualitas. Kader TP PKK bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga mengetahui persis kondisi di lapangan. Alasannya adalah Kader PKK kepanjangan tangan dari pemerintah dalam melaksanakan semua program-progam, salah satunya adalah perhatian terhadap anak

Demikian disampaikan Ketua TP PKK Jatim, Dra. Hj. Nina Soekarwo, M.Si saat Pembukaan Orientasi Kader Taman Posyandu Tentang Perlindungan Anak Di Jawa Timur 2017 di Hotel Arya, Surabaya, Selasa (11/7)

Ketua TP PKK Jatim mengharapkan PKK untuk selalu konsen terhadap terciptanya anak yang berkualitas. Hal itu disebabkan anak merupakan amanah dari Tuhan yang harus dijaga. Sehingga, anak harus dididik secara serius. Oleh sebab itu, peran Kader PKK sangat besar karena menjadi ujung tombak dalam mengimplementasikan program-program TP PKK. “Kebijakan yang menentukan adalah pemerintah, tapi yang tau kondisi di lapangan adalah para Kader PKK,” jelasnya.

Kader PKK harus melibatkan orang tua dalam menciptakan generasi berkualitas karena memiliki peran sangat penting. Menyikapi betapa pentingnya anak, maka harus dilakukan berbagai perlindungan dan persiapan sejak mulai dari kandungan. Orang tua harus memahami dan menerapkan mengasuh dan merawat anak.

Hal itu menjadi penting karena setelah anak lahir, lingkungan pertama dalam kehidupan adalah keluarga. Peran orang tua sangat penting untuk mengasuh anak yaitu memelihara, membimbing dan melindungi. Tujuannya adalah menciptakan pertumbuhan anak yang serasi, selaras, seimbang baik fisik dan mental. Sehingga potensi perkembangan anak bisa optimal karena cara asuh yang benar.

Salah satu program PKK melalui Posyandu memiliki posisi penting dalam memberikan perlindungan dan pendidikan kepada anak. Berbagai implementasi kegiatan dilakukan oleh Posyandu melalui PAUD Holistik Integratif. Didalamnya diajarkan stimulasi pendidikan, kesehatan, perlindungan anak dan parenting education. “Bukan hanya anak anak yang diberikan ilmu, tapi juga para orang tua diajarkan berbagai hal didalamnya. Oleh sebab itu dinamakan Paud Holistik integratif,” ungkapnya.

Selain orang tua, yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak adalah kelurga dan lingkungan sosial. “anak merupakan harapan bangsa di masa mendatang. Masa depan bangsa Indonesia, 100 persen ditentukan oleh anak anak. Meskipun jumlahnya hanya 10 persen tapi menentukan posisi Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perlindungan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan Prov. Jatim. Lies Idawati MM, tujuan diselenggarakan Orientasi Kader Taman Posyandu Tentang Perlindungan Anak adalah untuk meningkatkan kemampuan kaer dalam pemenuhan hak anak, memberikan pemahaman kepada para kader PKK dalam mendidik anak di dalam lingkungan keluarga.

Selain itu, juga sebagai ajang memberikan pemahaman kepada kader PKK yang kemudian ditransformasikan kepada para orang tua tentang pola asuh anak dan remaja penuh kasih sayang. “Outputnya semakin meningkatnya pola asuh tentang pendidikan, perlindungan dan hak anak,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari 38 kabupaten kota se Jatim. Setiap kabupaten kota mengirimkan 2 orang perwakilan. Turut hadir Wakil Ketua II TP PKK Jatim, Hj Chairani Akhmad Sukardi, Kadinkes Jatim, Kohar, Kadinsos Jatim Dr.Sukesi,Apt.MARS, dan Kabiro Kessos Bawon Adhi Yitoni.

Tingkatkan Kualitas Posyandu, Bukan Kuantitasnya
Perkembangan Posyandu meningkat setiap tahunnya. Sejak dicanangkan pada tahun 2012, Posyandu mengalami kemajuan signifikan, salah satunya dari jumlahnya. Pada awalnya ditargetkan ada sekitar 10 ribu Taman Posyandu. Sampai saat ini, jumlahnya melebihi target sebanyak 12.227 Taman Posyandu. “Saat ini bukan kuantitasnya yang menjadi perhatian, tapi kualitas harus terus diperbaiki demi menciptakan anak yang berkualitas,” ungkapnya.

Perbaikan kualitas Taman Posyandu bertujuan menjadikan Jatim menjadi harapan baru bagi Indonesia. Khususnya dalam hal terciptanya anak yang berkualitas, generasi cerdas, dan berbudi pekerti luhur. Nantinya Taman Posyandu dikembangkan menjadi entry point bagi semua program untuk anak

Ia menjelaskan, tumbuh kembang anak dikelompokkan menjadi lima yaitu kelompok bayi dimana usia 0 – 11 bulan, balitas dimana usia 1 – 5 tahun, pra sekolah untuk usia 5 – 6 tahun, anak usia sekolah untuk 7 – 18 tahun dan remaja untuk usia 10 – 18 tahun. “Dari setiap kategori memiliki fase kehidupan dan cara asuh yang berbeda. Semua tingkatan memiliki stressing yang berbeda-beda. Poin itulah yang wajib dimiliki oleh para orang tua,”ujarnya. (rr)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *