Banyuwangi Beritalima.com – Program bantuan Pemerintah melalui Dinas Pertanian akhir – akhir ini banyak terkucurkan kepada petani yang tergabung dalam kelompok Gapoktan. Tentunya bantuan tersebut dimaksudkan bisa meningkatkan taraf hidup petani.
Namun bila tanpa kendali dan pengawasan yang baik dari pihak terkait, tak sedikit terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan bantuan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Satu contoh bantuan alat pembajak sawah ( mesin singkal istilah Banyuwangian ) yang diterimakan kepada Gapoktan untuk Kelompok Tani Singo Bantoro dan Kelompok Tani Singo Bantoro Desa Singjuruh Kecamatan Singojuruh yang realisasi pada tahun anggaran 2015 lalu. Info nara sumber inisial ” TF ” bahwa mesin singkal tersebut dikelola secara pribadi oleh oknum tanpa ada kejelasan bagaimana hasil pengelolaannya. Mesin singkal yang untuk Kelimpok Tani Singo Bantoro dikuasai pengelolaannya oleh yang nernama Sugiono yang notabene sebagai Kepala Dusun, dan yang untuk Kelompok Tani Singo Maruto dikuasai oleh Madrawuh.
Karena tidak ada laporan dan tidak pernah ada rapat – rapat kelompok tani menyangkut keberadaan mesin singkal tersebut, maka petani komplin. Atas dasar itu media konfirmasi pihak pihak terkait. Pada akirnya Kepala Desa Sahuni, S. Sen. MM bersama Babinsa Serda Agus Purnomo ambil langkah cepat untuk melakukan klarifikasi kepada Sugiono dan Madrawuh. Langkah itu dimaksutkan oleh Kades dan Babinsa agar mesin singkal bantuan pemerintah tersebut bermanfaat untuk petani bukan perorangan. Selanjutnya kelompok tani akan segera dikumpulkan dan mesin singkal akan diamankan dulu di Pemerintahan Desa, kemudian direncanakan untuk dilakukan penataan kembali bagaimana mesin singkal tersebut dirasakan manfaatnya oleh semua petani bukan perorangan, tegas Kades Sahuni. Kades Sahuni juga Babinsa Serda Agus Purnomo berencana akan membahas penyelesaian dana bantuan PUAP yang sampai sekarang tidak jelas keberadaannya. Dana 100 juta disinyalir dikelola dengan seenaknya bahkan diduga ada nama – nama peminjam fiktip. Dana tersebut dikelola langsung oleh Ketua Gapoktan bernama Hariyanto. Sampai ditulisnya berita ini Hariyanto masih belum bisa dikonfirmasi (abi)