BANYUWANGI, beritalima.com –
Setelah ramai diberitakan dan menjadi polemik ditengah warganya sendiri karena dinilai tidak tepat sasaran, program bedah rumah TNI di desa Glagahagung diklarifikasi oleh Suprayogi kepala desanya.
Menurut Suprayogi memang benar yang mendapat bedah rumah adalah ibunda Giman kepala dusun Jatirejo namun hal itu bisa terjadi karena saat pengajuannya Giman belum menjabat kepala dusun dan ibundanya masih belum meninggal dunia.
“Memang benar yang mendapat bedah rumah ibundanya Giman kepala dusun saya hanya saja saat pengajuan dia belum menjabat”, dan tadi malam saya sudah klarifikasi dengan pak danramil. Sudah tidak ada masalah.”terang Suprayogi saat memberikan klarifikasi pada wartawan melalui ponselnya.
Namun tetap saja penjelasan kepala desa itu sulit diterima masyarakat karena meskipun belum menjabat kepala dusun Giman diketahui sudah hidup berkecukupan dan memiliki anak anggota TNI.
“Yang lebih miskin dan hidup memprihatinkan dari Giman didesa Glagahagung lebih banyak mas, bagaimanapun warga disini tetap menduga ada permainan alias kongkalikong pihak terkait dalam penentuan titik pelaksanaan bedah rumah ini”,ujar Yono salahsatu warga desa Glagahagung dengan nada geram. (tim)