BANYUWANGI, beritalima.com – Kades Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Vivin Agustin, mengungkap Kabar 2 nama terduga provokator aksi tolak program air bersih Rowo Rejo-Pulau Merah dan program air bersih Pancer. Kedua sosok tersebut disinyalir telah mempengaruhi serta menggerakan sekelompok masyarakat untuk menolak program air bersih yang dijalankan oleh HIPAM ‘Suko Tirto’.
Salah satu nama yang dikabarkan menjadi penggerak massa tolak program air bersih adalah Kadus Pancer, Fitriyati.
“Kabar yang saya dengar seperti itu,” kata Kades Vivin Agustin, Selasa (2/11/2021).
Diceritakan, sebagai pimpinan sebenarnya Vivin telah banyak memberi pengertian kepada Kadus Pancer. Bahwa sebagai pejabat pemerintahan harus mengedepankan kepentingan masyarakat dibanding kepentingan pribadi. Termasuk dalam pelaksanaan program air bersih Rowo Rejo-Pulau Merah dan program air bersih Pancer. Mengingat masyarakat setempat sangat membutuhkan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Karena air dari sumur warga mayoritas kualitasnya jelek. Airnya keruh, asin dan lainnya.
“Waktu saya tanya bagaimana sikap dia (Kadus Pancer, Fitriyati) terhadap program air bersih, dia menjawab mendukung saat sesuai prosedur. Tapi itu kan ucapannya, isi hatinya saya kan tidak tahu,” jelasnya.
Ketika HIPAM ‘Suko Tirto’ membuat surat pemberitahuan kepada Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, masih Vivin, Kadus Pancer juga dipaksa untuk tanda tangan. Karena sebagai kepanjangan tangan Kades, dia wajib mendukung program yang menguntungkan masyarakat.
“Saya bilang, jika tidak mau mendukung kepentingan masyarakat, ya akan saya kasih SP (Surat Peringatan). Soalnya, dia kan pejabat pemerintahan,” jelas Vivin.
Sementara itu, dari Kabar yang masuk ke Kades Sumberagung, satu nama lagi yang diduga telah melakukan provokasi terhadap warga untuk menolak program air bersih Rowo Rejo-Pulau Merah dan program air bersih Pancer, adalah AR, Bukan Warga Desa Sumberagung.
“Informasi yang masuk ke saya seperti itu,” ujar Vivin.
Sebagai kades, Vivin mengaku sangat menyayangkan ketika ada masyarakat luar yang turut campur dalam program-program masyarakat Sumberagung. Menurutnya, saat sebuah program gagal terlaksana lantaran adanya provokasi dari pihak luar maka yang dirugikan adalah masyarakat Desa Sumberagung.
“Misal dalam program air bersih ini, jika gagal, apa mereka itu mau bertanggung jawab atas kebutuhan air bersih masyarakat kami,” cetusnya.
Kepada awak media, Kades Vivin mengaku sangat mendukung program air bersih Rowo Rejo-Pulau Merah dan program air bersih Pancer. Alasannya, air sumur warga diwilayah setempat memang memiliki kualitas yang jelek. Air berwarna keruh, asin dan lainnya.
Dicontohkan, salah satu bukti bahwa air bersih sangat dibutuhkan adalah bantuan air bersih yang disalurkan BPBD Banyuwangi, kepada masyarakat Rowo Rejo, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, pada Senin kemarin (1/11/2021). Bahkan ketika dilokasi, BPBD Banyuwangi, juga melakukan survey terhadap kualitas air sumur warga. Dan hasilnya, air sumur warga di Rowo Rejo, dinilai tidak layak konsumsi.
“Masyarakat Rowo Rejo hidup dengan air keruh itu sejak dulu. Makanya itu saya sangat mendukung program air bersih,” gamblang Vivin.
Namun sayang, hingga berita dirilis, awak media belum berhasil mengkonfirmasi Kadus Pancer, Fitriyati dan AR, warga Ringintelu, Kecamatan Bangorejo.
Namun sebelumnya, Kadus Pancer, Fitriyati, sempat menyampaikan kepada wartawan bahwa sebagai kadus, apa yang dia lakukan sesuai dengan perintah Kades Sumberagung, Vivin Agustin. (bi)