Jombang, beritalima.com – Rencana Pemerintah Kabupaten Jombang, khususnya dari Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, telah memprioritaskan program pertanian untuk tahun 2021 yaitu mengembalikan tingkat kesuburan tanah dan mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT).
“Saya sepakat memakai perkupon, akhirnya kita sudah ngedok biaya, diakhir tahun tidak diperkenankan dan dialihkan pembuatan pupuk. Waktu itu saya mencoba disamping sawah saya itu, saya kasih perkupon, kalu dimasuki burung hantu sehingga tikus itu tidak berani ke sawah,” tegas Fuad Kepala Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Kamis (17/12/2020).
Ditegaskan Fuad, manakala juknisnya sudah dibuatkan untuk pembuatan Perkupon, kenapa dikembalikan untuk pembuatan pupuk organik. Menurutnya sangat penting karena pada waktu itu dianggarkan untuk Perkupon yang akan diletakkan di persawahan tiap-tiap dusun.
“Pada awal – awal Musren dianggarkan untuk penanggulangan hama tikus dengan perkupon, akhirnya dirubah pada akhir tahun untuk pembuatan pupuk,” terangnya.
Saat itu dijelaskan juga oleh Kades bahwa Gapoktan mencoba membuat dua Perkupon tikus yang ada di sawah itu tidak ada karena perkupon itu ditempati burung hantu.
“Saya lebih senang dengan perkupon karena terbukti tidak ada tikus, setelah dibuatkan perkupon dengan ketinggian 5 meter, lalu ditempati burung hantu entah dari mana,” imbuhnya.
Lebih lanjut ditegaskan Fuad, dalam pengendalian hama tikus di sawah lebih baik menggunakan perkupon dibanding membunuh tikus, karena tiap kali membunuh tikus, bukannya berkurang malah semakin banyak hama tikusnya bahkan tanaman padi di sawah banyak yang rusak.
“Saya pernah membunuh tikus, satu mati datang lagi hama tikus dengan jumlah yang banyak. Jadi dalam mengendalikan hama tikus lebih baik membuat perkupon,” pungkasnya.
Reporter : Dedy Mulyadi