TULUNGAGUNG, beritalima.com- Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dr. Desi Lusiana Wardhani, SKM, M.Kes, memberikan tanggapan terkait polemik yang muncul pasca bakti sosial operasi katarak gratis yang diselenggarakan 29 November 2025 lalu di RSU. Prima Medika Tulungagung.
Kegiatan operasi katarak gratis ini, merupakan bagian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke- 61 yang diikuti sebanyak 51 pasien.
Dalam keterangannya saat dihubungi melalui jaringan selular, dr. Desi, mengatakan, pihaknya sudah mendengar hal tersebut namun masih belum menerima laporan pastinya.
“Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung hanya bertindak sebagai fasilitator dalam kegiatan tersebut. Saya masih meminta keterangan dan penjelasan kepada teman-teman petugas medis dan juga Perdami Malang Raya, karena kami hanya memfasilitasi dan yang melaksanakan Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata),” ujarnya, Selasa, (23/12/2025) siang.
Saat diminta tanggapan lebih lanjut mengenai kasus yang menjadi polemik, Kadinkes menyatakan belum dapat memberikan jawaban pasti. Ia masih menunggu penjelasan dari PERDAMI dan pihak terkait.
“Saya belum bisa komentar ya mas, dan jika terkait tindakan medisnya tentunya teman-teman Perdami yang menyampaikan statment. Kami mohon waktu untuk menjawab, insyaallah secepatnya dikabari,” imbuhnya.
Seakan saling lempar bola panas dan tanggung jawab, pihak Dinkes selaku penyelenggara kegiatan yang bekerjasama dengan Perdami Malang Raya dengan gampang mengatakan hanya memfasilitasi.
Padahal, dibalik gagalnya pasien yang mengikuti bakti sosial operasi katarak gratis sudah menaruh kepercayaan dan harapan sepenuhnya kepada tenaga medis yang sudah ahli di bidangnya.
Namun faktanya sungguh sangat ironis, pasien yang seharusnya mendapatkan perawatan yang layak dan berharap untuk sembuh dari sakit, pada akhirnya harus menerima pil pahit dan masa depan yang suram, ditambah harus berobat dan kontrol dengan biaya pribadi. (Dst/editor Dibyo).
