SUMENEP, beritaLima – Pemerintah pusat hingga daerah saat ini fokus pada penanganan masalah gizi, sehingga seluruh stakeholder harus bekerjasama menangani permasalahan gizi.
Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Kesehatan juga fokus pada penanganan masalah gizi mulai gizi buruk hingga stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, dr. H. Ahmad Fatoni, M.Si kepada Wartawan mengungkapkan, masalah gizi seperti gizi buruk dan stunting perlu menjadi fokus seluruh lintas sektoral, sebab penanganan masalah gizi tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan tetapi peningkatan gizi juga mencakup sektor pertanian, perikanan dan pendidikan.
“Jadi semua sektor terkait lainnya juga memiliki tanggung jawab untuk menangani masalah gizi ini.” ungkapnya.
Dr. Fatoni mengemukakan, Dinas Kesehatan dalam melaksanakan program inovasi penanganan gizi yang melibatkan seluruh stakeholder dan masyarakat melalui program Gempitaku dengan memberikan pola pendampingan terhadap bayi dan anak dengan gangguan gizi mulai ringan hingga berat.
Menurutnya, dengan pola pendampingan tersebut akan lebih intens terpantau status gizinya serta mendapatkan penanganan jika mengalami gangguan gizi. Sebab, gangguan gizi tidak hanya dalam bentuk kekurangan gizi, tetapi kelebihan gizi juga bisa menimbulkan penyakit tidak menular seperti hipertensi dan kencing manis.
“Tentunya dengan upaya yang kami lakukan diharapkan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan menciptakan generasi bangsa yang hebat.” pungkasnya.