Kadinsos Sampang Bantah Janda Yang Tinggal di Rumah Beratap Terpal Tidak Dapat Perhatian Pemerintah

  • Whatsapp

SAMPANG, BeritaLima.com – Ramai di beritakan dan viral di Media Sosial (Medsos) Nasib seorang janda Sutiah 54 tahun warga Jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, yang hidup bersama sejumlah anaknya di sebuah rumah yang sebagian atapnya tertutup dengan terpal atau tidak layak huni.

Usut demi usut ternyata kondisi itu sebenarnya dikabarkan cukup lama hingga kurang lebih setahun lantaran tidak ada perhatian dari pemerintah daerah, dan atas kabar tersebut membuat Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Sampang, Mohammad Fadeli angkat bicara.

Menurutnya, kondisi rumah Sutiah memang sebagian mengalami rusak akibat terpaan bencana puting beliung pada akhir 2021 lalu, dan pasca insiden itu pihaknya mendatangi kediaman Sutiah dalam rangka penyaluran bantuan sosial guna mengurangi beban setelah tertimpa bencana.

“Saat itu kami memberikan bantuan berupa sembako kepada saudara Sutiah yang juga sebagai penerima bantuan PKH,” ujarnya, Kamis (8/12/2022).

Tak berhenti di sana, pihaknya juga melakukan beberapa langkah lainnya seperti mengajukan bantuan pembangunan rumah tak layak huni kepada Kementrian Sosial (Kemensos) RI.

Alhasil melihat kondisinya langsung mendapatkan respon positif, bahkan Kemensos melalui Balai Besar Margo Laras Pati, Jawa Tengah menerjunkan beberapa petugas untuk melakukan survei ke kediaman Sutiah sebagai tindak lanjut.

“Pada saat melakukan pengukuran dan pengecekan lainnya ternyata status lahan terdapat beberapa ahli waris dan ada ahli waris enggan menerima bantuan pembangunan rumah itu,” terang Mohammad Fadeli.

Ia menambahkan, atas penolakan tersebut pihak Kemensos berinisiatif memberikan bantuan dalam bentuk lainnya yang sebelumnya ditanyakan terlebih dahulu kepada Sutiah.

Bantuan yang diberikan berupa uang modal usaha beserta sepeda sekaligus gerobak agar Sutiah bisa berwirausaha dan ada pemasukan untuk kebutuhan perekonomian sehari-hari pada pertengahan 2022 lalu.

“Jadi soal kabar pemerintah daerah terkesan tutup mata terhadap salah satu warga ini tidak benar adanya, sebelumnya kami sudah berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada yang bersangkutan,” ungkapnya.

Bahkan terakhir sempat beredar kabar jika bantuan yang diberikan oleh Pemerintah sepeda dan gerobak sudah dijual serta uang modal usahanya juga sudah dihabiskan untuk keperluan sehari-hari. (FA)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait