Kadisbudpar Angkat Bicara Soal Abrasi di Pulau Derawan

  • Whatsapp

BERAU, Beritalima.com – Abrasi yang terjadi di Kepulauan Derawan, Kecamatan Pulau Derawan perlahan mulai semakin parah. Perlahan luasan pantai semakin mengecil dan dan bahkan bisa berdampak berkurangnya kunjungan wisatawan ke Pulau Derawan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kebidayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Mappasikra Mapaselleng mengatakan jika sejauh ini belum ada kajian yang menyebutkan salah satu penyebab terjadinya pergeseran pasir putih di Pulau Derawan tersebut. Namun ada beberapa anggapan jika hal tersebut dikarenakan bangunan yang mengarah kelaut.

“Banyak anggapan kalau abrasi itu karena bangunan yang mengarah kepantai dan mengganggu perputaran arus di area tersebut,” ungkapnya saat ditemui media ini.

Dikatakannya, dengan abrasi yang terjadi jelas membuat luasan pantai semakin berkurang. Sementara, wisatawan yang berkunjung memerlukan pantai, jika hal ini terus terjadi maka bisa berdampak buruk kedepannya.

“Luasan pantai akan terancam, sementara wisawatan memerlukan pantai,” tambahnya.

Namun, dengan abrasi tersebut memang ada hikmah lainnya, yakni muncul dua gusung baru yang bisa menjadi daya tarik sendiri di Pulau Derawan. Tak sedikit wisatawan juga bermain dan mengabadikan momen digusung tersebut.

“Namun tetap harus kita pikirkan, bahwa dengan abrasi itu maka dampaknya akan tidak bagus untuk pantai disana dan kita harap ada kajian ilmiah yang mengetahui Penyebabnya dan bisa memberi solusi,” terangnya.

Saat ini memang ada beberapa masukan agar di kawasan Pulau Derawan yang terkena Abrasi tersebut dipasang bebatuan untuk pemecah ombak. Namun jika itu mengubah atau mengurangi estetika pantai, maka kita coba cari solusi lain.

“Masukannya seperti itu, tapi kita khawatir itu bisa mengubah estetika pantai, dan kita coba cari solusi lainnya dulu,” pungkasnya (Nik)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *