PAMEKASAN, Beritalima com| Dalam forum diskusi pendidikan melek media dengan Tema”Dialog Pendidikan dan Pers Kabupaten Pamekasan” bersama Forum Wartawan Pamekasan(FWP) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pamekasan yang bertempat di Gedung Aula Pendopo Wabup Pamekasan. Jalan Jokotole.Sabtu(10/12/2022) pagi.
Dalam Diskusi ini Akhmad Zaini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, menyampaikan bahwa wartawan dan LSM itu sebenarnya baik dan bertujuan untuk berkoordinasi, berdiskusi dan lain-lainnya.
“Tolong jangan menghindar dan takut sama mereka. Temui mereka, hargai kedatangan mereka. Lalu tanyakan kepada mereka tujuan datang ke sekolah apa, tapi dengan sopan dan bijak,”ujarnya saat menjadi pemateri dalam Forum Diskusi. Sabtu (10/12/2022), siang.
Akhmad Zaini menjelaskan, otomatis mereka kalau ditemui dengan sopan, dan para kepala sekolah santai bertanya tentang kelengkapan tugas mereka termasuk surat tugas dan kepentingannya apa.
Maka pasti akan tercipta hubungan yang humanis dan baik. Berawal dari pelayanan yang baik kepada tamu yang datang,tentu tidak ada kata miskomunikasi ke depan.
“Justru semakin kita menghindar dari mereka, maka kecurigaan yang akan muncul hingga menimbulkan ketidak nyamanan dan fitnah nantinya yang akan datang kepada kita sendiri,”urainya.
“Saya yakin mereka dalam bertugas juga punya kode etik masing-masing yang harus mereka taati dalam bertugas,”sambung Akhmad Zaini.
Untuk apa takut dan menghindar kalau misal ada persoalan, dugaan yang harus diluruskan serta diklarifikasi. Jadi bersikap objektif saja dan jawab seadanya serta bersikap jujur .
“Toh kalau nantinya sudah di jawab dan mereka naikan sesuai dengan kode etik mereka, lalu dirasa tidak berimbang pemberitaan itu, maka tanyakan kembali kepada mereka dengan sikap yang baik dan sopan. Kita tau itu yang namanya sengketa Pers tentu ada yang namanya hak Jawab ,”jelasnya.
Sementara Menurut Ongki Arista UA Ketua FWP Pamekasan, menerangkan, bahwa wartawan yang baik dan benar itu, ketika mengkonfirmasi kepada sumbernya pastinya tidak lepas dengan yang namanya kode etik jurnalistik.
Menurutnya peran serta sumber saling membantu dan bekerjasama untuk melengkapi data kelengkapan wartawan dalam bertugas itu hal yang wajar.
Namun sebaliknya yang terjadi dikala wartawan butuh sumber bahkan sumber tersebut kadang menghilang dan terkesan menghindar.
“Padahal wartawan yang sudah kompeten otomatis tidak akan menerima dalam bentuk apapun ataupun mengancam sumber.Karena hal itu akan merugikan wartawan itu sendiri,”tukasnya.(AY)