Jombang | beritalima.com – Mendukung Swasembada Pangan Nasional, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang ditargetkan mampu meningkatkan luas tanam padi sebesar 81.251 hektar pada tahun 2025 sedangkan lima tahun terakhir rata – rata luas tanam padi sekitar 72.758 hektar per tahun. Target ini cukup menantang
Demikian hal itu diungkapkan Ir. Muhammad Rony, M.M selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang usai mengikuti panen raya bersama Bupati Jombang Warsubi dan Forkopimda beserta OPD terkait mengikuti live zoom di Desa Plosogeneng Kecamatan Jombang dengan 14 Provinsi lainnya, Senin (7/4/2025) lalu.
“Panen Raya serentak di 14 Provinsi ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Republik Indonesia untuk percepatan Swasembada Pangan dan tidak lagi melakukan import beras. Kebijakan ini diharapkan bisa meningkatkan semangat para petani untuk menanam padi,” harap Kadispertakab Jombang.
Dalam laporannya Kadispertakab Jombang menyatakan, oada musim tanam periode Oktober 2024 sampai Maret 2025 luas tanam padi di Kabupaten Jombahg mencapai 43.045 hektar. Sedangkan puncak panen diprediksi terjadi di bulan April dengan lahan pertanian mencapai 17.000 hektar
Masih diungkapkan Rony, mulai musim ini, Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Perum Bulog siap membeli dengan harga gabah kering sawah Rp6.500 per kilogramnya berdasarkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
“Saat ini Kabupaten Jombang telah melakukan pengembangan Budidaya Tanaman Sehat di beberapa Kecamatan, tujuannya untuk meningkatkan efisiensi biaya usaha tani, melestarikan lingkungan dan meningkatkan pendapatan petani,” jelasnya.
Ditegaskan Rony, berdasarkan hasil ujicoba petani yang biasanya petani mengendalikan hama dan gulma menggunakan pestisida dan herbisida se hektar memerlukan biaya Rp4 juta. Oleh karena itu menurutnya, dengan pendekatan budidaya tanaman sehat dan mengendalikan gulma dengan menggunakan power weeder, biaya biaa ditekan 1 hektar hanya mengeluarkan biaya Rp1 juta.
“Meski telah ditetapkan harga gabah dari Bulog, banyak petani juga mengeluhkan adanya pembelian gabah dibawah Rp6.500,00/kg. Praktik pembelian gabah dibawah harga semestinya disinyalir dilakukan oleh para tengkulak,” gumam Rony
Sebagai tambahan, bahwa di Kabupaten Jombang memiliki potensi lahan baku sawah seluas 44.054 hektar, Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) seluas 38.247 hektar dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) seluas 36.160 Hektar.
Jurnalis : Dedy Mulyadi




