KAI Cetak 513 SDM Profesional Perkuat Operasi dan Perawatan Whoosh

  • Whatsapp
KAI cetak 513 SDM profesional perkuat operasi dan perawatan Whoosh (foto: KAI)

Jakarta, beritalima.com| – Kemandirian bangsa semakin kuat di era transportasi berkecepatan tinggi, dimana PT Kereta Api Indonesia (KAI Persero) bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus memperkuat kemandirian nasional di bidang transportasi modern telah mencetak 513 sumber daya manusia (SDM) profesional dari dalam negeri atau 89 persen dari total 579 peserta program transfer knowledge Whoosh.

Dari SDM tersebut, telah dinyatakan lulus dan siap menjalankan pelimpahan peran dari tenaga ahli China Railway untuk operasional dan perawatan kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Sebanyak 66 SDM lainnya (11 persen) kini berada pada tahap akhir sertifikasi dan penyusunan dokumen pendukung sebelum turut menerima pelimpahan peran secara bertahap.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan, peningkatan program transfer knowledge merupakan hasil kolaborasi teknis yang selaras dengan agenda pembangunan/pendidikan SDM unggul sebagaimana semangat Asta Cita dan visi Indonesia Emas 2045.

“Program ini membuktikan kemampuan bangsa Indonesia dalam menguasai teknologi transportasi berkecepatan tinggi. Melalui pelimpahan peran ini, SDM KAI siap menjadi operator, inovator, dan pemimpin di sistem kereta cepat,” ujar Anne.

Program transfer knowledge bersama tenaga ahli China Railway bidang operasi, pemeliharaan sarana, dan perawatan prasarana seperti jembatan, sinyal, rel, komunikasi, sistem kelistrikan (OCS), dan peralatan berat.  Setiap peserta mengikuti pelatihan bertahap yang meliputi High-Speed Railway Training, On the Job Training (OJT), dan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.

Seluruh pelatihan dirancang agar SDM KAI mampu mengoperasikan teknologi modern dan menanamkan nilai keberlanjutan dalam sistem transportasi masa depan. Langkah ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 tentang pendidikan berkualitas dan poin 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

Menurut Anne, keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kedaulatan teknologi dan kapasitas SDM Indonesia di sektor transportasi publik. Kolaborasi Indonesia–China melalui KCIC menghasilkan transfer teknologi, pengalaman, dan kepercayaan diri bagi tenaga profesional nasional.

“Ke depan, para SDM yang telah menerima pelimpahan peran akan menjadi mentor bagi generasi baru di dunia perkeretaapian cepat. Mereka adalah bukti bahwa investasi terbaik bangsa terletak pada manusia yang menggerakkannya,” tambahnya.

KAI menegaskan bahwa pembangunan SDM unggul merupakan bagian dari strategi ESG (Environmental, Social, and Governance) perusahaan. Upaya ini memperkuat aspek sosial dan ekonomi serta menjadi fondasi bagi sistem transportasi publik rendah emisi dan efisiensi energi, sejalan dengan agenda Net Zero Emission 2060.

Jurnalis: abri/rendy

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait