Kampung Kelir yang digagas oleh anggota Pramuka di Jatim adalah gerakanpertama di Indonesia. Meskipun keberadaan kampung kelir sendiri sudah ada sejaklama, namun pengecatan kampung kelir oleh Pramuka adalah gagasan asli dari KwartirDaerah (Kwarda) Pramuka Jatim Demikian disampaikan Ketua Kwarda Pramuka Jatim, Drs. H. Saifullah Yusufsaat Menutup Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka Tahun 2017 Zona 5(Jombang, Madiun, Nganjuk, dan Mojokerto) di Jombang, Rabu (19/4) malam. Kak Ipul-sapaan akrabnya mengatakan Kampung Kelir yang bertemakan Warnawarni adalah kegiatan bermanfaat, yakni menuju kampung bersih, aman dan sehat.“Festival Wirakarya “Kampung Kelir Pramuka” dikemas dalam bentuk bakti masyarakat.Kegiatannya meliputi bakti pengecatan, sosialisasi perilaku hidup bersih sehat,”terangnya. Ia menambahkan, manfaat yang diharapkan dengan adanya Festival WirakaryaKampung kelir Pramuka adalah untuk mendorong warga agar mau bergotong royong.Selain itu juga untuk menginspirasi warga agar kreatif dan inovatif, serta melibatkanwarga dalam deteksi dini terhadap masalah sosial di lingkungannya. Melihat kampung dan lingkungannya makin cantik dan elok dipandang, lanjutKak Ipul, maka masyarakat akan menjadi senang, bangga, nyaman, termotivasi hidupbersih dan sehat, serta menciptakan keamanan di lingkungannya. “Dampaknya jugakampung ini menjadi layak untuk anak-anak, lansia, dan semua kalangan” katanya.Sebelumnya, Festival Wirakarya Kampung Kelir yang digelar di KabupatenJombang secara resmi dibuka oleh Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, Senin(17/4/17) malam di Desa Jombang, Kecamatan Jombang. Pembukaan ditandai dengan pemencetan tombol oleh Bupati didampingi jajaranForkopimda Jombang, Waka Kwarda Pramuka Jatim dan Ketua Kwarcab GerakanPramuka Jombang dihadapan ratusan Anggota Pramuka peserta Festival Wirakarya. (**)
