Kak Ipul Optimis Kampung Kelir Jadi Inspirasi Kampung Indonesia

  • Whatsapp
Wagub Jatim Gus Ipul melakukan kunjungan festival wirakarya kampung kelir pramuka 2017 di Cemandi Sda

SIDOARJO, beritalima.com – Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf optimis kampung kelir akan menjadi inspirasi bagi kampung-kampung lain di Indonesia.
Pasalnya, kampung yang dikelir warna-warni mewujudkan lingkungan masyarakat yang Bersih, Aman, dan Sehat serta nyaman untuk ditinggali.
Optimisme Kak Ipul, sapaan akrab Ketua Kwarda Pramuka Jatim itu disampaikannya saat Festival Wirakarya Kampung Kelir Kwartir Daerah Jawa Timur, Zona 1 (Sidoarjo – Surabaya) di Desa Tambak Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.
Kak Ipul mengatakan, dengan adanya kegiatan pengecatan kampung berwarna-warni yang diprakarsai gerakan pramuka akan melecut dan menggerakkan masyarakat untuk ikut mempercantik dan mencintai lingkungannya. Dari situ, muncul lah semangat solidaritas, tenggang rasa, dan gotong royong.
Melihat kampung dan lingkungannya makin cantik dan elok dipandang, lanjut Kak Ipul, maka masyarakat akan menjadi senang, bangga, nyaman, termotivasi hidup bersih dan sehat, serta menciptakan keamanan di lingkungannya. Dampaknya juga kampung ini menjadi layak untuk anak-anak, lansia, dan semua kalangan.
Berbagai dampak positif itulah yang menjadikan kampung kelir menjadi inspirasi kampung-kampung lain di Indonesia. “Kami optimis kampung kelir dapat menginspirasi dan ditiru oleh kampung-kampung lain di Indonesia. Pasalnya, kegiatan ini dapat menyelesaikan berbagai masalah sosial yang ada di lingkungan kampung” katanya.
Kak Ipul menambahkan, Festival ini tidak hanya pengecatan rumah penduduk saja, tapi dilakukan pula sosialiasasi dan penyuluhan kesehatan pada masyarakat, mengajak warga waspada bahaya narkoba dan pornografi serta kerja bakti dan penghijauan kawasan kampung bersama penduduk.
“Kami harap kegiatan-kegiatan seperti ini terus dilaksanakan warga setelah festival kampung kelir berakhir. Apalagi ini adalah kawasan pesisir pantai yang memerlukan perhatian terkait kebutuhan dasar warga, baik infrastruktur maupun pelayanannya” ujarnya.
Masih menurut Kak Ipul, festival ini digelar pada bulan April hingga Mei 2017 di 11 zona di Jatim, antara lain Banyuwangi, Lumajang, Malang, Trenggalek, Jombang, Kota Kediri, Bojonegoro, Gresik, Probolinggo, Sumenep, dan Sidoarjo. Masing-masing zona diikuti oleh dua sampai enam kwarcab. Kemudian masing-masing zona juga diikuti sekitar 1.000 adik-adik dari gerakan pramuka. (**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *