Kaki Diabetik Harus Amputasi ?

  • Whatsapp

Oleh:
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Pada penyandang DM dapat terjadi komplikasi pada semua tingkat sel dan semua tingkatan anatomik. Komplikasi lain DM dapat berupa kerentanan berlebih terhadap infeksi dengan akibat mudahnya terjadi infeksi saluran kemih, tuberkulosis paru dan infeksi kaki, yang kemudian dapat berkembang menjadi ulkus/gangren diabetes.

Diabetes adalah penyakit yang memiliki banyak ragam komplikasi seperti Stroke, mata buta jantung koroner,cuci darah ,impotensi dan kaki diabetik. Salah satunya dalah suatu kondisi yang disebut Kaki Diabetes yang di masyarakat dikenal nama ” kakibusuk” yang merupakan akibat dari dua komplikasi umum diabetes: berkurangnya aliran darah dan kerusakan saraf. Sementara kerusakan saraf menyebabkan berkurangnya sensitivitas pada kaki, berkurangnya aliran darah mengakibatkan pembentukan retakan pada kulit yang menyebabkan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi. Kondisi ini merupakan masalah kesehatan utama, yang banyak terjadi di masyarakat sekitar kita.Orang yang didiagonsis dengan kaki diabetes memerlukan antibiotik untuk mengendalikan infeksi. Jika infeksi tidak dapat lagi dikendalikan, kaki yang terserang akan diamputasi untuk mencegah infeksi menyebar ke seluruh tubuh.

Apa itu Kaki Diabetik ?
KAKI DIABET(KD) atau lebih dikenal KAKIBUSUK merupakan sebuah infeksi berat pada kaki penderita Diabetes dengan luka luas menggangga,merah berobah jadi hitam dengan bau busuk sangat menyegat hidung. Hal ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan kuman didaerah luka disertai aliran darah tidak sampai disana. Banyak berpendapat bahwa Penderita KD harus diakhir dg AMPUTASI sebuah tragedi yang sangat memilukan!!

Kaki diabetik adalah segala bentuk kelainan yang terjadi pada kaki yang disebabkan oleh diabetes mellitus. Faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya kaki diabetik merupakan kombinasi neuropati otonom dan neuropati somatik, insufisiensi vaskuler, serta infeksi. Gangguan mikrosirkulasi selain menurunkan aliran darah dan hantaran oksigen pada serabut saraf juga menurunkan aliran darah ke perifer hingga aliran darah tidak cukup dan terjadi iskemia dan gangren. Faktor lain yang juga berperan adalah trauma tekan yang terjadi terus-menerus, respon imun pasien dan jenis mikroba.
Penderita kaki diabetik yang masuk rumah sakit umumnya disebabkan oleh trauma kecil yang tidak dirasakan oleh penderita. Mayoritas pasien yang diamputasi kakinya bermula dengan munculnya ulkus pada kaki. Deteksi awal dan perawatan yang baik bisa mencegah dari tindakan amputasi.
Data dari RS Cipto Mangunkusumo, masalah kaki diabetik masih merupakan masalah besar. Sebagian besar perawatan penyandang DM selalu menyangkut kaki diabetik. Angka kematian dan angka amputasi masih sangat besar, masing-masing 16% dan 25% ( tahun 2003). Nasib para penyandang DM paska amputasi pun masih sangat buruk.
1.sebanyak 14,3% akan meninggal dalam setahun paska amputasi,
2.sebanyak 37% akan meninggal 3 tahun paska amputasi.
Sebanyak 10-15 % pasien diabetes biasanya mengidap kaki diabetik. Tidak hanya itu, kaki diabetik menjadi penyebab dari 50% kasus pasien diabetes yang dirawat di rumah sakit

Penatalaksanaan Kaki Diabetik
1.Perawatan luka sejak pertama kali pasien datang merupakan hal yang harus dikerjakan dengan baik dan teliti. Evaluasi luka harus dikerjakan secermat mungkin. Klasifikasi PEDIS dilakukan setelah debridement yang adekuat. Dressing (pembalut) dapat digunakan sesuai dengan keadaan luka dan juga letak luka tersebut. Dressing mengandung komponen zat penyerap seperti carbonated dressing, alginate dressing atau silver impregnated dressing yang bermanfaat untuk luka produktif dan terinfeksi. Debridement yang baik dan adekuat akan sangat membantu mengurangi jaringan nekrotik yang harus dikeluarkan tubuh, dengan demikian akan sangat mengurangi produksi cairan/pus dari ulkus/gangren.

Untuk ulkus dan ganggren dapat dilakukan bedah minor seperti insisi, drainase abses, debrideman, dan nekrotomi dengan tujuan mengeluarkan semua jaringan nekrosis untuk eliminasi infeksi, hingga mempercepat penyembuhan luka. Sebelumnya perlu diketahui batas yang tegas antara jaringan sehat dan jaringan nekrotik hingga nekrotomi atau amputasi dapat direncanakan dengan seksama. Pada peradangan yang berat/luas disertai penyebaran yang sangat cepat, amputasi harus dipertimbangkan dengan segera. Bila ditunda, tidak jarang dapat mengakibatkan septikemia.
Selama proses inflamasi masih ada, tidak akan terjadi proses granulasi dan epitelisasi. Untuk menjaga suasana kondusif bagi kesembuhan luka,dapat pula dipakai kasa yang dibasahi dengan salin. Cara tersebut saat ini umum dipakai di berbagai tempat perawatan kaki diabetik.

2. Pengendalian Metabolik dan Infeksi
Data mengenai pola kuman perlu diperbaiki secara berkala untuk setiap daerah yang berbeda. Antibiotik yang dianjurkan harus disesuaikan dengan hasil biakan kuman dan resistensinya.

3. Pengendalian Mekanik dan Tekanan
Kaki diabetik terjadi oleh karena adanya perubahan weight-bearing area pada plantar pedis. Daerah-daerah yang mendapat tekanan lebih besar tersebut akan rentan terhadap timbulnya luka. Berbagai cara untuk mencapai keadaan weight-bearing dapat dilakukan antara lain dengan removable cast walker, total contant casting, temporary shoes, felt padding, crutches, wheelchair, electric carts, maupun cradled insoles.

Berbagai metode pembedahan juga dapat dipakai untuk mengurangi tekanan pada luka, seperti dekompresi ulkus/abses dengan insisi abses dan prosedur koreksi bedah.

Kesimpulan :
Sebenarnya bila kita memperhatikan hygiene pada daerah luka yakni setiap hari rajin melakukan pembersihan luka(wound toilet) yang benar dengan obat anti septik yang tepat serta memperhatikan suplly aliran darah di daerah luka itu yakni aliran darah bisa berjalan baik al unsur penyumbatan seperti ;Trombosit/Fibrinogen/TAT(kekentalan)/Chol:HDL/ SmallDenseLDL/hsCRP/harus dikendalikan dengan normal.
Di samping itu Gula darah dan pemilihan obat antibiotik yang tepat serta keadaaan umum penderita ditingkatkan seperti; Hb,faal ginjal (Ureum/Kreatinin/asam urat dan mikroalbumin)
Albumin n elektrolit Na n K juga dijaga secara baik.
Bila langkah langkah di atas diikuti dengan benar ,kami percaya bahwa kaki dibetik yang harus diamputasi bisa kita selamatkan sesuai pesan nenek jadi hantu kakipun harus lengkqp.Ollala
RobertoNews 1465 《25.6.22(05.00)》
• Praktisi Dokter & Penulus Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait