SURABAYA, beritalima.com – Menteri Transportasi dan Pekerjaan Umum Kamboja, Sun Chanthol, berkunjung ke Kota Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Dalam kunjungannya itu, ia diterima langsung oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Saat menerima tamu kehormatannya dari Kamboja ini, Risma didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Hendro Gunawan, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Irvan Wahyudrajad, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati.
Ikhwal yang dibahas dalam pertemuan itu, Risma lebih banyak menyinggung terkait moda transportasi umum. Khususnya, manajemen transportasi yang saat ini diterapkan di Kota Surabaya yakni Suroboyo Bus.
“Transportasi umum ini (Suroboyo Bus, red) menggunakan botol plastik untuk pembayaran dan tidak menggunakan uang tunai.,” ujar Risma seraya menjelaskan jika botol plastik itu dikumpulkan lalu dilelang dan uangnya digunakan operasionalnya.
Masih menurut Risma, terkait aplikasi Gobis tujuannya untuk membantu calon penumpang sehingga bisa memantau posisi Suroboyo Bus. Kemudahan memantau, supaya calon penumpang tidak menunggu lama di halte tunggu.
Meski Dimas sudah menjelaskan lebih banyak tentang Suroboyoan Bus dan Godin. Rupanya, kurang puas jika tidak menjelaskan pula masalah solar Cell di traffick light.
Oleh karena itu, dihadapan Menteri Transportasi Kamboja ini, Risma menjelaskan bahwa penggunaan solar Cell tersebut bisa menghemat biaya angkutan sekaligus untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu listrik padam.
Sementara itu, Menteri Transportasi dan Pekerjaan Umum Kamboja, Sun Chanthol mengatakan tujuannya datang bersama jajarannya ke Surabaya untuk belajar mengenai pengelolaan Kota Surabaya bidang transportasi.
“Memang ke Surabaya, bukan yang pertama ini. Tapi kedatangan kami ini untuk belajar manajemen transportasi. Setelah ini kami akan bekerjasama dalam bidang transportasi,” kata Sun Chanthol. (mmd)