BANYUWANGI, beritalima.com – Pemberhentian ratusan THL di Pemkab Banyuwangi mendapatkan perhatian serius dari aktifis Kampung Merdeka
Menurut Moh Yahya, Mengatakan pengurangan THL sekarang ini apapun dalihnya itu dirasa kurang elok.
“Hari ini bukan hanya urusan qualified atau tidak, tapi kenyataan di tengah dampak Covid19 tentu kurang elok bagi Pemkab untuk mengadakan pengurangan THL dengan dalih apapun, karena di tengah pandemi yang belum mereda tentu ada nurani yang harus di kedepankan, berapa keluarga yang harus di hidupi oleh THL dalam kehidupan mereka, memang ini bukan kebijakan Ibu Bupati tetapi bagaimanapun hari ini perlu rasa kemanusiaan di pertimbangkan, Kami dari Kampung Merdeka meminta agar kebijakan pengurangan THL bisa segera di cabut dengan mengembalikan mereka pada posisinya” ungkap Moh. Yahya selaku Sekretaris Eksekutif Kampung Merdeka.
Seperti kita ketahui pengurangan THL di Banyuwangi menjadi polemik di berbagai kalangan. Kebijakan yang di anggap tidak tepat ini semakin membuat gerah para aktifis di bumi Blambangan.
“Kondisi keuangan Pemkab untuk menggaji THL memang besar, tapi besar mana dengan anggaran festival yang ada ?, pada dasarnya pengurangan THL ke depan memang perlu di pertimbangkan asal sesuai dengan analisis jabatan dan harus tidak terburu buru serta harus di sosialisasikan dengan baik kepada para THL yang ada. Ini yang harus clear di awal agar tidak terjadi polemik yang berkepanjangan. Kami siap untuk beradu argumentasi dengan pemegang kebijakan agar kebijakan ini di cabut, bahkan bila perlu kami siap bersama untuk melakukan aksi bila hal ini tidak mencapai kata sepakat” ungkap mahasiswa Fakultas Hukum UBI Banyuwangi. (bi)
