Kanal BPJS Ketenagakerjaan Banyak Dipalsu, Ini Aslinya

  • Whatsapp
Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan, Sumarjono (baju batik), saat mengunjungi atlit Asian Games yang cidera dan dirawat di rumah sakit di Surabaya beberapa hari lalu.
JAKARTA, beritalima.com – Teknologi merupakan sarana utama yang mempermudah hidup masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Pengaruh teknologi semakin masif dengan hadirnya telepon pintar, yang semakin mempermudah masyarakat dalam mengakses segala kebutuhan dalam sentuhan jari, mulai dari perbankan, belanja, pemesanan tiket, bahkan layanan pesan antar makanan.
Kemudahan dalam sentuhan jari juga dirasakan manfaatnya oleh para pekerja Indonesia, karena BPJS Ketenagakerjaan juga berusaha mengoptimalkan teknologi untuk memudahkan penyampaian informasi dan layanan.
Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan, Sumarjono, mengatakan, pihaknya telah mengembangkan banyak kanal untuk memudahkan pelayanan dan penyampaian informasi.
“Salah satunya BPJSTKU, yakni aplikasi mobile berbasis android yang gunanya untuk mempermudah peserta dalam melakukan pengecekan saldo Jaminan Hari Tua (JHT), proses klaim, pendaftaran secara online, dan layanan informasi lainnya,” lanjutnya.
Selain itu, kanal media sosial juga dimanfaatkan secara optimal oleh BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan, BPJS Ketenagakerjaan juga kerap mengirimkan informasi melalui surat elektronik atau email resminya kepada peserta.
Namun, lanjut Sumarjono, semua fasilitas teknologi dari BPJS Ketenagakerjaan ini  banyak dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk hal-hal negatif.
“Banyak aplikasi palsu sejenis BPJSTKU di Google Playstore yang perlu diwaspadai. Terdapat beberapa aplikasi palsu yang mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan seperti Ku BPJS, Saldo JHT On Line, Iman Ethika dan lainnya,” tandasnya.
Tidak hanya itu, belakangan juga marak akun sosmed yang menawarkan pelayanan pencairan JHT.
Banyak pula email beredar di masyarakat dengan informasi yang menyesatkan, mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan dengan menggunakan alamat email gratisan dari gmail, yahoo dan lainnya.
Sumarjono menegaskan, aplikasi, sosmed dan email palsu di atas ditengarai sebagai salah satu modus penipuan untuk mencuri dan memanipulasi data.
“Masyarakat perlu waspada dengan aplikasi palsu, akun media sosial dan email tidak resmi itu, karena sering meminta data pribadi sebagai dalih verifikasi bahkan meminta pembayaran sejumlah uang,” tandasnya.
Sumarjono menegaskan, kanal teknologi resmi untuk informasi dan layanan milik BPJS Ketenagakerjaan adalah;
1. Aplikasi Mobile: BPJSTKU
3. Sosmed:
– Facebook: BPJS Ketenagakerjaan
– Instagram: bpjs.ketenagakerjaan
– Twitter: @bpjstkinfo
– YouTube: BPJS Ketenagakerjaan dan BPJSTK News
4. Contact Center: 1500910
“Kami harap masyarakat hanya menggunakan atau mempercayai informasi dari kanal resmi kami tersebut,” pinta Sumarjono mewanti-wanti.
“Kami juga menghimbau pada masyarakat bila menemukan hal-hal yang mencurigakan, terutama yang berkaitan dengan data pribadi peserta, segera menghubungi kanal resmi layanan BPJS Ketenagakerjaan,” tambahnya.
Khusus aplikasi BPJSTKU, Sumarjono menjelaskan, pihaknya terus berusaha melakukan peningkatan kapasitas layanan dan keamanannya, melalui update ke versi terbaru.
Kepada peserta yang merasa masih terkendala dalam penggunaan aplikasi BPJSTKU dapat melakukan download ulang melalui Playstore untuk mendapatkan kenyamanan layanan digital oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Dan bagi pengguna iOS untuk sementara baru dapat mengakses datanya melalui aplikasi berbasis situs di www.sso.bpjsketenagakerjaan.go.id,” pungkas Sumarjono. (Ganefo)
beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *