Amatan beritalima di Lokasi tepatnya di Kecamatan lhoknga Kabupaten Aceh Besar sampai detik ini Selasa-14-06-2016, kapal yang bermuatan 44 Warga srilangka itu masih terapung di Perairan Aceh, dikarenakan Pihak Imigrasi tidak diperbolehkan turun ke darat.
Ikwar, salah seorang warga Srilangka Kepada Berita Lima Mengatakan, kami berjumlah 44 orang yang berangkat dari sri Langka menuju Australia, tiba tiba ketika kami melewati samudra India Mesin kapal Kami Rusak Nojerdan Piston, dan kami tidak ada bahan untuk kami ganti di laut dikarenakan tidah ada bahan stok.
Kami semua penduduk Sri Langka yang amau mencari Suaka Politik Ke Negara Australia dan kami ingin bekerja disana, biarpun kami tidak diperbolehkan Turun di Perairan Aceh tidak Apa Apa yang penting kami sudah Banyak Dibantu Oleh Pemerintah Aceh, sudah $ hari kami disini tidaka ada Diganggu oleh siapaun dan kami aman disini, Ujar Ikwar dalam Bahasa Srilanggka.
Nasruddin, salah satu Aktifis kemanuasiaan dari Yayasan Geutanyoe sangat menyayangkan sikap pemerintah yang tidak memberi izin pendaratan sementara,untuk warga srilangka yang salama ini sedang mengalami kerusakan Mesin kapalnya yang sekarang masih terapung di laut.
Ini bukan kita pikir suku dan mereka itu manusia yang sedang dalam kesulitan, Seharusnya pihak pemerintah Aceh harus segera merespon dan memberikan bantuan apa yang mareka Butuhkan apa lagi ini Bulan Puasa.
Pemerintah semestinya mengedepankan rasa kemanusiaan terlebih dahulu selagi kapal mereka diperbaiki oleh tim teknis, dan mereka bisa dievakuasi ke darat dulu, apa lagi di dalam kapal tersebut ada Anak Anak dan ibu Hamil,’’(**)