WONOSOBO, beritalima.vom – Pembangunan mako Polres Wonosobo yang menelan biaya lebih dari 16 milyar ini sebentar lagi akan dimulai. Hal ini ditandai dengan acara peletakan batu pertama oleh Kapolda Jateng Irjend Pol Drs. Condro Kirono, M.M., pada Rabu (25/4) yang dihadiri oleh Pejabat Utama Polda Jateng dan Polres Wonosobo, FKPD Wonosobo, Rektor UNISQ Wonosobo, FKUB Wonosobo, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Wonosobo.
Pada kesempatan tersebut Kapolres Wonosobo menuturkan bahwa pembangunan mako ini menggunakan anggaran DIPA Polres Wonosobo tahun 2018. “Guna memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat maka bangunan lama sebagai bekas bangunan dimasa penjajahan perlu direhab total.” Tutur AKBP Abdul Waras, S.I.K.
Lebih lanjut, Abdul Waras menjelaskan tentang pelaksanaan pembangunan mako ini. “Pembangunan Mapolres ini sendiri akan berlangsung selama 240 hari hingga tanggal 20 Nopember 2018, dengan kontraktor PT Pegas Solution yang merupakan anak perusahaan dari BUMN Perusahaan Gas Negara, dengan menelan anggaran sebesar Rp. 16. 257.206.000,- yang berasal dari DIPA Polres Wonosobo,” terangnya.
Sedangkan Kapolda Jateng pada kesempatan sama, mengharapkan agar pembangunan mako tersebut bercirikan karakter khas Wonosobo. “Untuk pembangunan Mako Polres Wonosobo sendiri, saya harapkan agar memberikan bangunan yang sesuai dengan identitas Wonosobo. Misal candi Dieng atau yang lain, sehingga saat melihatnya akan langsung diketahui,” ujar Irjend Pol Drs. Condro Kirono, M.M. “Selain bangunannya bercirikan khas Wonosobo, juga saya harapkan ada bangunan khusus untuk menyajikan hidangan khas kota ini. Misal disamping pos Provoost nantinya dibangun warung atau kedai kopi yang menyajikan kopi arabika Bowongso khas Wonosobo, ini sekaligus sebagai sarana promosi potensi daerah,” tambahnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan launching program Polisi Ngaji dan peresmian Tim Hanoman (Pemelihara Wonosobo Aman) HERO Polres Wonosobo. “Tetap professional dalam melayani masyarakat ya,” pesan Kapolda kepada salah seorang anggota Tim Hanoman. (Gus Edi)