Sumbawa Barat NTB, beritalima.com _
Kapolda NTB Irjen. Pol. Drs. Ahmad Juri., M.Hum. mengatakan kepada awak media terkait maraknya berkembang isu-isu hoaks yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa meminta kepada masyarakat untuk dapat percaya kembali pada pemberitaan yang bersumber dari media mainstream tanpa melalui medsos. Masyarakat diminta untuk tidak terlalu percaya dari sumber yang ada di medsos itu. Karena apa yang ada dan dimuat medsos sifatnya hanya sebagai informasi semata, yang tentunya berbeda dengan berita yang dimuat media mainstream.13/3.
“Pers harus memegang teguh dan melaksanakan Kode Etik Jurnalistik, disiplin melakukan verifikasi terhadap setiap informasi, dan tak tergoda untuk memburu isu yang viral di medsos,” kata Kapolda NTB saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumbawa barat guna bersiturahim dengan para tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan masyarakat , kunjungan Kapolda kali ini dalam rangka mewujutkan terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pileg dan Pilpres pada 17 April mendatang .
Dia mengatakan, tugas pers atau media mainstreamlah yang harus dapat meluruskan dan memberikan informasi yang valid kepada masyarakat terhadap berita yang beredar di medsos atau di dunia nyata tersebut karena media sosial (Medsos) akan berlalu seiring dengan bertambahnya waktu.
Karena salah satu alasannya, kata Kapolda yang murah senyum ini , peran media mainstream atau media cetak, tv, radio dan elektronik masih akan bertahan karena dalam konstelasi demokrasi, media mainstream adalah pilar demokrasi ke empat.
“Artinya betapa pentingnya media ini dalam tatanan demokrasi kita hari-hari ini, bahwa zaman ini media sosial tumbuh begitu pesat, bahkan kadang mengalahkan media mainstream. Tapi kita pastikan medsos akan berlalu,” ujar Kapolda
Kapolda juga menjelaskan, media mainstream justru harus menjadi acuan rujukan utama jika terjadi masalah atau kemungkinan adanya hoaks atau berita bohong.
“Peran media adalah menyampaikan informasi berdasarkan fakta, ketika ada kabar dikatakan hoaks, media mainstream haruslah menjadi yang terdepan menyampaikan kepada publik bahwa itu adalah hoaks,” jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap pada masa kampanye untuk pemilu 2019 ini, media mainstream dapat menjadi rujukan membantu masyarakat. “Jadi media mainstream fungsinya menjadi rujukan kalau sebuah informasi itu hoaks atau fakta,” tuturnya.( B5.Rozak )