KUPANG, beritalima.com – Jelang Pemilihan Umum (pemilu) April 2019 mendatang, Kapolda Nusa Tenggara Timur, Inspektur Jenderal Drs. Raja Erizman, mengimbau masyarakat agar bijak menggunakan media sosial.
Dikatakan Erizman, Kepolisian Daerah NTT telah membentuk Patroli Siber untuk memantau atau memonitor penyebar berita – berita bohong (hoax) di media sosial (medsos) yang marak terjadi selama masa kampanye. Perang berita hoax di dunia maya diprediksi akan terjadi selama masa pileg dan pilpres.
“ Jadi saya ingatkan kepada masyarakat, marilah kita berpikir cerdas dan mencerna semua berita – berita, dan tidak menyebarkan berita – berita hoax. Dan kami dari Polda NTT dengan peralatan dan kesiapan personil telah memantau berita – berita di media – media manupun, medsos – medsos yang ada. Ini kami ingatkan untul lebih bijak, karena kita tahu situasi seperti ini gampang terprovokasi dengan berita – berita yang tidak benar. Untuk itu, sekali lagi saya ingin mengimbau melalui rekan – rekan wartawan menyebar luaskan untuk masyarakat secara bijak menggunakan media sosial,” kata Kapolda Erizman yang saat itu didampingi Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Johanis Asadoma dan Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Jules A. Abast dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2018 di Mapolda NTT, Senin (24/12).
Terkait pemilu, kata Kapolda, untuk memberikan rasa aman dan situasi kondusif sejak masa pendaftaran sampai masa penghitungan suara nantinya, kepolisian telah menyiapkan sebanyak 272.880 personil Polri, belum termasuk kekuatan pendukung dari TNI dan lembaga lainnya.
“ Untuk pilpres, saat ini dilakukan pengamanan merata di seluruh wilayah NTT. Di polres – polres kita lakukan pengamanan maksimal. Memang ada beberapa daerah yang menjadi perhatian lebih dari kepolisian karena potensi – potensi yang timbul, tapi sampai saat ini untuk pelaksaan pengamanan pilpres semua wilayah di NTT kita anggap wilayah yang rawan,” kata Kapolda menambahkan. (L. Ng. Mbuhang)
