KUPANG, beritalima.com – Kapolda Nusa Tenggara Timur, Irjen Pol Lotharia Latif, mengatakan, alam laut di Nusa Tenggara Timur sangat indah. Banyak spot diving yang indah dan tidak ekstrim, antarlain di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat dan Alor.
Banyak daerah lain, banyak spot yang indah, tapi ekstrim membahayakan bagi penyelam.
Di NTT tidak perlu menyelam sampai dalam sudah dapat terumbu karang yang indah dan bagus.
“Karena itu, untuk menjaga alam laut yang indah ini, menjadi kewajiban kita semua, baik masyarakat, pemerintah daerah dan kita Polri. Mari kita menjaga alam laut yang indah ini dengan tidak melakukan pemboman,” kata Kapolda Lotharia Latif, di Mapolda NTT, Jumat (30/9/2021) siang.
Menurutnya, pemboman ikan tidak hanya sekedar tradisional, tapi sudah menggunakan detonator.
Kapolda mengatakan, saat berdinas di Sulawesi pernah mengungkap pemboman ikan.
“Waktu itu, saya mengungkap kasus di Sulawesi itu detonator sudah ratusan bahkan sampai ribuan detonator dimasukan didalam botol kemudian dilemparkan begitu saja. Ini membahayakan bagi sang pelaku itu sendiri. Banyak kejadian di desa-desa yang sering mengebom ikan ada yang tangannya putus, jarinya putus. Tapi disisi lain dampak dari ilegal fishing ini sangat luar biasa, yaitu merusak lingkungan alam laut,” kata Kapolda.
Menurut Kapolda, terumbu karang itu prosesnya puluhan tahun untuk bisa tumbuh jadi cantik, bagus dan indah.
“Kalau dengan pemboman ikan tidak sampai lima menit dilempar terumbu karang sudah hancur. Dan, sangat sayang sekali, satu ledakan itu bisa merusak 100 meter persegi. 10×10 meter itu pasti hancur. Padahal ikan yang diambil tidak signifikan,” ujarnya.
Kapolda menegaskan, pihaknya telah mengarahkan jajaranya untuk melaksanakan pengawasan, pengamanan, patroli, bahkan penegakan hukum dalam kasus-kasus ilegal fishing ini.
“Utamanya di Manggarai Barat. Ini rawan bocoran nelayan dari luar NTT juga. Kalau tidak dilakukan penegakan itu nanti akan masif. Kalau ikannya hancur, terumbu karangnya hancur sudah tidak bisa ada yang dijual lagi. Karena orang ingin wisata pantai itu, selain dia melihat pantainya juga melihat biota lautnya, menyelam dan sebagainya,” ungkap Kapolda.
Selanjutnya, Kapolda mengatakan, pihaknya juga sudah perintahkan Polres-polres yang memiliki wisata laut untuk lebih ekstra lagi, menjaga dan mengedukasi masyarakat untuk tidak terlibat dalam ilegal fishing. “Dan kita akan melakukan tindakan keras terhadap ilegal fishing ini,” kata Kapolda menambahkan.
Di Polair Polda NTT, lanjut Kapolda, Ia sudah perintahkan untuk merangkul teman-teman komunitas untuk melakukan transparansi terumbu karang, dan sudah berjalan.
“Saya senang sekali. Dan, nanti suatu saat saya akan lihat. Karena ini salah satu upaya untuk bagaimana kita merehabilitasi terumbu-terumbu karang yang sudah hancur,” ungkap Kapolda.
Dalam waktu dekat, Polda NTT akan melaksanakan operasi khusus ilegla fishing. (L. Ng. Mbuhang)