Kapolda, Sekdaprov Dan Wawali Tinjau Misa Natal di 3 Gereja

  • Whatsapp

BENGKULU, beritalima.com – Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Coki Manurung bersama Sekretaris Daerah Provinsi, Novian Andusti dan Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) meninjau pelaksanaan misa malam natal, Senin (24/12/2018).

Peninjauan dilakukan di tiga Gereja yang ada di Kota Bengkulu, yaitu : Gereja ST. Yohanes Jalan Prof.Hazairin, Gereja HKBP Kelurahan Jitra, dan Gereja GKII Kebun Tebeng.

Kapolda Brigjend Pol Coki Manurung mengatakan peninjauan ini dilakukan untuk memastikan situasi pengamanan pelaksanaan misa Natal di Kota Bengkulu berjalan baik.

“Hampir 2000 umat nasrani yang ikut beribadah pada malam ini. Semoga bisa berjalan baik dan lancar,” ungkap Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Coki Manurung.

Ia juga menerangkan, terkait pengamanan Natal dan tahun baru, Polri dan TNI menurunkan kurang lebih 1.300 personil gabungan di provinsi bengkulu

“Pengamanan dilakukan selama 10 hari ke depan, dan sudah dimulai tanggal 23 Desember 2018,” sampainya.

Mengantisipasi peredaran miras pada malam tahun baru 2019, lanjutnya, Polda Bengkulu bekerjasama dengan Pemda sudah melakukan razia dan operasi rutin dan pemusnahan miras.

Sementara itu, Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi menyampaikan Pemerintah Kota Bengkulu telah mengimbau masyarakat untuk memakmurkan rumah ibadah saat malam pergantian tahun Masehi. Hal ini sudah disampaikan melalui Surat Himbauan Nomor:456/297/ B.Ill / 2018 tentang Pergantian Tahun Baru Masehi di Kota Bengkulu.

“Pemerintah Kota Bengkulu mengajak masyarakat merayakan pergantian tahun baru Masehi dengan memakmurkan rumah ibadah masing-masing,” ujar Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi.

Ia menerangkan bagi yang beragama Islam melakukan doa, zikir, muhasabah di Masjid. Bagi yang beragama Kristen melakukan ibadah dan doa di Gereja. Bagi yang beragama Hindu melakukan ibadah dan doa di Pura. Bagi yang beragama Budha melakukan ibadah dan doa di Vihara, dan yang beragama Konghucu melakukan ibadah dan doa di Klenteng.

“Pemerintah daerah ingin mewujudkan Kota Bengkulu aman dan nyaman, karena sejarah membuktikan Kota Bengkulu, Provinsi bengkulu, selalu aman dan nyaman. Insya Allah,” tutupnya. (Mts/mc)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *