Serdang Bedagai
Beritalima-Kapolres sergai AKBP.Eko Suprihanto mengajak pertemuan warga masyarakat nelayan Tradisional dengan Nelayan Modern duduk bersama mengatisipasi potensi komplik antara Pukat Trwal dan Kapak Tank Pencari kerang modern diDesa Kotari,Kecamatan Pantai Cermin,Serdang Bedagai,Sumatera Utara ,Rabu(31/8).
Dalam kegiatan acara pertemuan di hadiri Kapolres Sergai AKBP.Eko Suprihanto SH,SIK.MH,Kasat Pol air AKP.Edi Plantino,Kapolsek Pantai Cermin,Kasat Intel polres sergai,Kapos Marinir Sertu Ramlan,Kades Kota Pari,Abdul Khohir dan Ketua Kelompok Nelayam M.Yamin,Ediansyah ,Adedlin,Muhyuddin.
Dalam kesempatan pertemuan para anggota kelompok nelayan pantai cermin dan Teluk mengkudu yang sekitar berjumlah 70 orang untuk menyampaikan beberapa masalah nelayan yakni masih adanya pukat trwal yang beroperasi di perairan sergai dan pukat sejenisnya.Kemudian adanya pencakar kerang yang sipatnya merusak biota laut/terumbu karang,begitu juga sulitnya nelayan mendapatkan bahan bakar solar dan bensin untuk kebutuhan nelayan,harapan para nelayan agar sat pol air lebih meningkatan giat patroli laut guna mencegah masuknya pukat trwal mencegah masuknya pukat trwal di wilayah sergai
Kemudian Aspirasi para nelayan langsung di tanggapi Kapolres Sergai AKBP Eko Suprihanto dalam rapat pertemuan tersebut mengatakan masalah Nelayan Tradisional dengan Nelayan Modern(Pukat Trwal dan Kapal Tank,Pencari Kerang Modern,dimana pada hari senin (29/8) sekirah pukul 06.10wib di lokasi Pantai 88 ,Dusun 3 ,Desa Kota Pari,Kecamatan Pantai Cermin,bahwa korban,Kanang(34) Nelayan Desa Kota Pari melakukan penangkapan terhadap 4 orang pencari kerang(Cakar Kerang) sekitar pukul 02.30 s/d06.00 wib diwilayah pantai cermin.
Ketika itu korban menegur agar ke 4 tidak melakukan cakar kerang di areal tangkap udang,namun tidak di hiraukan.Kemudian para pelaku langsung menabrak sampan nelayan tradisional hingga sampan nelayan tenggelam dan berhasil menyelelamatkan diri ,hingga di tepi pantai hingga kini kerugian di taksir sebesar Rp 5.000.000.”Tutur Kapolres
Kemudian Kata Kapolres ,ke 4 orang pelaku berhasil di amankan Nelayan Tradisional kota pari,kemudian para pelaku di serahkan ke Sat Pol Airud Polres Sergai,ke 4 pelaku yakni Ishar( 29 ) sebagai Tekong ,warga desa cepedak lobang ,Kecamatan Sei rampah,Sunardi (44 ) sebagai ABK,Warga dusun I ,Desa Pantai Cermin kanan,kemudian Herdianto, (36) ABK warga dusun I ,Desa mangga 2 ,Kecamatan Tj beringin,dan WARDI ( 25 )ABK warga dusun I ,desa Pantai Cermin kanan.Kemudian ke 4 pelaku tersebut hingga saat ini permasalahan telah berdamai ,kemudian sampan milik nelayan Tradisional di ganti oleh ke 4 pelaku pencakar kerang (Nelayan Modren).”Ujarnya Kapolres Sergai
Kapolres Sergai dalam pertemuan ini memberihkan himbauan kepada Nelayan Tradisional dan Nelayan Modrem ,agar nelayan tidak lakukan aksi main hakim sendiri,kemudian para nelayan selalu melakukan kordinasi dengan kepolisiam dan Satpol air dalam hal melakukan tindakan memberantas pukat trwal dan sejenisnya yang merusak biota laut.
Begitu juga nelayan tradisional secara bersama sama menjaga harmonisasi dan solusi penanggulangan secara positif,karna polres sergai dan Sat pol air tetap komitmen untuk tetap melakukan tindakan kepolisian memberantas Pukat Trwal dan sejenisnya”Pungkas (su/s.i)
Photo:Kapolres Sergai AKBP Eko Suprihanto memeberihkan arahan dan photo bersama kepada dua Nelayan Tradisional dan Nelayan Modern di desa Kota pari ,Kecamatam Pantai Cermin,Sergai.Rabu(31/8).(su/s.i)