Sumbawa Barat NTB.beritalima.com|
TNI dan Polri bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat melakukan rapat koordinasi dan evaluasi terkait penanganan Covid-19 di wilayah kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat.Bertempat di Aula Kantor Camat Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat.Pada kamis (15/7/21).
Dalam kegiatan Rakor dan Evaluasi penanganan Covid-19 tersebut hadir Kapolres Sumbawa Barat AKBP Herman Suriyono, SIK, MH.Kadis Kesehatan KSB H. Tuwuh, S.AP.Direktur RS. Assy Syfa dr. Carlof.Camat Brang Rea Kusniarti, Spd.
Danramil 1628-01/Taliwang Kapten Inf Bambang.Kapolsek Brang Rea IPTU Muhammad Santoso.Kepala UPTD Puskesmas Brang Rea Ibrahim.Babinsa dan Bhabinkamtibmas Se-Kecamatan Brang Rea.Kades dan perwakilan Desa Se-Kecamatan Brang Rea dan Nakes UPTD Puskesmas Brang Rea.
Kapolres Sumbawa Barat AKBP Herman Suriyono,SiK,.MH melalui Kasi Humas Polres Sumbawa Barat IPDA Eddy Sobandi,S.Sos dalam rilisnya tertulis mengatakan, permohonan maaf karena terlambat hadir dalam kegiatan penanganan Covid-19 di wilayah kecamatan Brang Rea,karena Bapak Kapolres melakukan kegiatan Meeting Zoom dengan Pak Kapolda NTB bersama Direktur Rumah Sakit Provinsi terkait dengan lonjakan dari terkonfirmasi pasitif Covid 19 di NTB.
Eddy menyampikan,pak kapolres AKBP Herman Suriyono,Sik MH dalam sambutannya mengatakan,sekarang penyebaran virus ini sangat luar biasa, artinya bangsa kita ini tidak sedang biasa -biasa saja,dari hasil tespek seluruh KSB berada di angka 113 yang dimana masyarakat kita tentunya.
“Maksud dari kedatangan kami adalah kita dapat menyamakan persepsi dan tindakan kita dilapangan dalam menciptakan Sinergitas yang baik dari Nakes, Pemerintah Kecamatan, Desa, Polsek dan Koramil.Rekan kita Kades, Babinsa dan Bhabinkamtibmas merupakan ujung tombak disini dalam penerapan Protokol Kesehatan Covid -19.”jelasnya
Lanjut Kapolres, dari hasil meeting zoom kami tadi ,kami informasikan kepada hadirin bahwa di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu rumah sakitnya tutup dikarenakan Nakesnya banyak yang kena Covid-19 sehingga kita bisa belajar dari sana. Penanganan virus Covid 19, kita harus melakukan dengan cara yang benar dengan memaksimalkan usaha kita bersama yaitu bagaimana caranya agar masyarakat dapat patuh menjalankan protokol kesehatan.
“Dari pasien yang terkonfirmasi positif rata-rata melaksanakan Isolasi mandiri, tugas kita harus menjaga masyarakat yang sedang Isolasi mandiri agar tidak kemana-kemana dan melaksanakan Isolasi mandirinya biasa dengan baik dan tentunya pengawasan yang maksimal dari Pihak Nakes, Desa, babinsa dan Bhabinkamtibmas.Dan kita harus bisa menjamin kesediaan pangan pada masyarakat kita yang sedang melaksanakan Isolasi mandiri” tegasnya
Kapolres berharap kepada rekan-rekan Kades harus punya terobosan terkait dengan pembatasan pergerakan masyarakat apabila di salah satu RT ataupun Dusun tersebut banyak yang terkomfirmasi Positif Covid 19. Saya minta kepada Kades dan pihak Desa yang hadir agar dapat dengan tegas menghimbau masyarakatnya untuk tetap mematuhi Protokol Kesehatan.Juga Kades bisa bantu nakes untuk melaksanakn testing dan Tracking.
“Penanganan covid 19 tidak hanya kepada masyarakat saja, namun harus ada data terkait dengan yaitu manajemen media yang baik,dan juga terkait dengan vaksinasi saya sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada tim Nakes,Kecamatan ,Kades dan Masyarakat Kecamatan Brang Rea”ujarnya
Kapolres menambahkan,tolong pada kegiatan vaksinasi, amino masyarakat sekarang sangat antusias , jadi mari kita atur sedemikian rupa bagaimana caranya masyarakat tidak berkerumun dengan cara kita atur dengan baik, kita jadwalkan dengan baik sehingga tidak muncul klaster vaksinasi dan ini tidak boleh kita abaikan.Saya mengingatkan kepada kita semua agar tetap menjaga Kesehatan dan Keselamatan tetap semangat dalam menjalankan tugas ,mari kita bersinergi dengan baik dalam memenuhi panggilan negara ini, semoga kita selalu dalam keadaan sehat Walafiat, amin YRA.
Direktur RSUD Asy Syfa dr Carlof juga menyampaikan, rumah sakit merupakan ilir dari penanganan Covid-19.Kondisi saat ini secara Real dilapangan bahwa pasien kami gonta ganti masuk ruang isolasi, kami juga tetap menambahkan ruang untuk isolasi ,namun begitu seiring juga dengan penambahan pasien Covid- 19.
“Banyak pasien yang masuk dengan Sesak Nafas dengan rata-rata berat. Nakes di rumah sakit juga sudah banyak yang sakit , jadi kami mohon kepada hadirin yang hadir pada kegiatan ini apabila nakes kami di masyarakat/ lingkungan mereka mengabaikan Prokes tolong kabari kami,sehingga kami bisa bertindak cepat di karenakan nakes kami terbatas, saya takutnya nakes kami berkurang dikarenakan banyak yang sakit juga”tegas dr Carlof
dr Carlof berpesan agar penekanan dilakukan Tracking dan Testing sebanyak-banyaknya supaya kita tahu siapa yang sakit dan yang sehat setelah itu kita lakukan Treatment selama 10 hari,kenapa 10 hari, karena daya tahan tubuh kita menurut penelitian bisa membunuh virus pada 10 hari , dimana sebelum 10 hari virus masih hidup di tubuh kita.Saat ini bukan waktunya lagi berdebat ada atau tidaknya virus Covid tersebut,mari kita bersama-sama bekerja dan saling mendukung sehingga kita bisa sehat bersama.Semoga setelah pertemuan ini kita menjadi tim yang baik untuk sama-sama.
Kepala Sinas Kesehatan KSB H.Tuwuh,S.Ap juga menuturkan terkait dengan kontak erat, apapun kondisinya tetap kita lakukan isolasi mandiri.Kita harus tau bagaimana kita bisa mengawasi masyarakat yang melakukan isolasi mandiri dan menejemen data yang baik.”Mari kita saling bersinergi dan bekerjasama dengan baik sehingga pandemi Virus ini bisa kita hadapi dan kita cegah” pungkasnya (Rozak)