JAKARTA, beritalima.com – Guna mendukung keselamatan bernavigasi di perairan Kepulauan Riau, Kepala Pusat Hidrorafi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Kapushidrosal) Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro meminta kepada stakeholder dan instansi kemaritiman terkait agar melaporkan perubahan garis pantai dan kontur kedalaman di Kepri ke Pushidrosal untuk diupdate dalam peta.
Hal tersebut dikatakan Kapushidrosal saat mengadakan kunjungan kehormatan ke Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian di Mapolda Kepri, Dompak, Bukit Bestari, Tanjung Pinang, Senin (31/7).
Dalam pertemuan tersebut Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian mengatakan bahwa saat ini di perairan Kepri banyak rintangan-rintangan yang diakibatkan oleh penanaman kabel dan pipa laut yang tidak teratur, dan hal ini tentunya menyulitkan untuk pengembangan pembangunan pelabuhan di Batam. Selain itu banyak kapal negara tetangga yang berlabuh jangkar di perairan Kepri dan saat ini bagi pemerintah daerah menjadi penambahan profit untuk PAD nya.
Menurut Kapushidrosal, permasalahan tersebut dikarenakan tidak adanya kemauan pihak pengembang di sektor kelautan untuk melaporkan perubahan-perubahan di perairan tersebut ke pushidrosal untuk diadakan update data yang nantinya berimbas kepada keselamatan bernavigasi.
“Seperti diketahui di Kepri saat ini terutama di batam dan bintan banyak perubahan garis pantai dan kontur kedalaman yang diakibatkan oleh pembangunan” katanya.
Padahal, menurut Pemimpin Pushidrosal, saat ini Pushidrosal sedang berupaya untuk penegakan kedaulatan data hidro-oseanografi seluruh di perairan Indonesia.
“Disamping kedaulatan data, ini bertujuan untuk mengurangi dan mencegah surveyor asing melakukan kegiatan pengambilan data hidro di perairan Indonesia walaupun dalihnya untuk pembangunan”. Tegasnya.
Kapushidrosal menghimbau kepada Kapolda untuk turut menggalakkan penggunaan ECDis di kapal-kapal bertonage besar untuk keselamatan pelayaran.
Pada kesempatan tersebut, Kapushidrosal juga menyampaikan bahwa saat ini Pushidrosal sedang membuat aplikasi Mobile Apps untuk membantu berlayar yang sasaran pasarnya untuk konsumen nelayan kecil atau masyarakat. Aplikasi tersebut tidak diperuntukan untuk kapal-kapal besar.