“Karma SBY”

  • Whatsapp
Pengamat politik dan kebijakan publik Wibisono

Oleh: Wibisono

Prahara di tubuh Partai Demokrat bukanlah kali ini saja, bahkan sesungguhnya Partai Demokrat telah pecah dengan munculnya partai Barnas dan republikan.

Kali ini prahara itu lebih besar karena isunya melibatkan Jendral Moeldoko (KSP). Isu ini berkembang terus dengan pendongkelan atau kudeta ketum (AHY), mungkin terjadi karena ketidakpuasan dari para kader Demokrat dalam proses konggres yang memilih AHY secara aklamasi, tapi ada pendapat yang menilai bahwa tidak ada celah hukum dalam pemilihan ketua umum.

Sebabnya, semua aturan baik AD/ART atau peraturan peraturan yang lain sudah di skenariokan untuk membendung lawan lawan politik atau gugatan.

Kita melihat bahwa prahara ini muncul di tubuh Partai Demokrat lebih sebagai karma politik SBY atas game game politiknya yang killing terhadap kader kader yang bersebrangan.

Kohesivitas dari para kader yang merasa disingkirkan itulah yang saat ini terjadi. kelompok ini sadar akan beratnya kudeta ketum melalui forum KLB, sehingga isunya mengalami pergeseran, dan saya melihat sebagai gerakan tiji tibeh (mati siji mati kabeh) atau mati satu mati semua.

Gerakan ini membumi hanguskan Partai Demokrat dalam kontestasi pemilu 2024, sehingga nasibnya sama dengan partai Hanura dan PPP serta PAN.

Kondisi ini harus disadari oleh SBY bahwa isu Kudeta tidak terlepas dari kondisi partai yang sangat rentan karena faktor dominasi keluarga. Partai Demokrat telah menjelma menjadi partai Dinasty Cikeas yang harus dipertahankan mati matian. Bukankah dulu partai Demokrat di bentuk untuk menjadi partai terbuka?, Bahwa SBY pun bukanlah pendiri pertama melainkan partai yang dibuat kendaraan SBY untuk menjadi Presiden.

KLB adalah keniscayaan untuk di gelar karena legitimasi AHY sangat diragukan, SBY pun harus turun gunung untuk menantang Moeldoko dan menuduh sang jenderal sebagai inisiator kudeta partai Demokrat, kedua jendral inipun berbalas pantun “proxy” satu sama lainnya.

Bagaimana nasibnya Demokrat selanjutnya?, Kita akan simak sama sama pergerakan politik yang terjadi dua Minggu kedepan. Apa akan terjadi KLB atau ini hanya isu meramaikan dunia persilatan politik di masa Pandemi.

Penulis: pengamat politik dan kebijakan publik

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait