Foto: Para peserta karnaval memeriahkan HUT RI di Bireuen. (Suherman Amin)
BIREUEN,ACEH,BERITALIMA.COM – Indonesia sudah berusia 73 tahun. Sejak itu pulalah Bangsa Indonesia Merdeka dari genggaman penjajah . Rasa syukur dan haru setiap tahun selalu menyelimuti rakyat indonesia di saat mengenang detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI tak terfkecuali Aceh dan kususnya Bireuen.
Sebagai warga negara yang cinta tanah air kepada bangsanya masyarakat indonesia selalu mengisi kegiatan dengan berbagai acara maupun perlombaan yang di lakukan pada seluruh elemen lapisan bangsa.
Seperti halnya yang di lakukan Pemerintah Kabupaten Bireuen di bawah Kepemimpinan H Saifannur,S.Sos – Dr H Muzakkar A Gani,SH,M.Si Sabtu (18/8) .
Selain sehari sebelumnya melaksanakan upacara detik-detik Proklamasi mengenang perjuangan para pejuang dengan upacara menaikkan bendera dan penurunan bendera termasuk melaksanakan upacara Tepat waktu ( Taptu ) dilanjutkan dengban pawai obor juga mengadakan kegiatan karnaval mulai tingkat SMP/MTs – SMK/ SMA dengan start dan finish di Pendopo Bupati Bireuen begitu meriah dan menimbulkan gelak tawa kelucuan mereka dalam perjalanan walaupun terasa letih.
Moment ini di sambut positif sebagaimana diungkapkan salah satu wali murid Abdi Safaren (43) yang anaknya kini sedang duduk di bangku SD Negeri 4 Bireuen dengan tidak kuasa menahan rasa gembira dan haru melihat putrinya sedang mengikuti pawai karnaval.
Abdi Safaren juga berkomentar bahwa kegiatan karnaval memiliki sarana edukasi yang baik kepada anak-anak generasi penerus bangsa serta mengenalkan kebudayaan dan keberagaman etnis bangsa indonesia
“Saya gembira dan haru melihat putri saya mengikuti kegiatan karnaval. “ Ini adalah bentuk pembelajaran dan pengetahuan kepada anak-anak untuk mengenalkan keragaman budaya indonesia. “ Ungkap Abdi dengan senyum bahagia.
Moment penting dalam acara karnaval budaya adalah tampak sekali kebhinnekaan tunggal ika dengan penuh rasa kesatuan dan persatuan bangsa sebagbaimana tampak dalam prosesi pemakaian pakaian adat yang digunakan anak-anak dari berbagai sekolah mulai dari Adat Aceh,Batak dan Adat lainnya se-Indonesia.
Selain itu dalam kapasitas warga negara Indonesia yang terdiri dari beragam suku,agama dan budaya terlukis sudah jalinan kasih yang erat dalam satu jalinan yaitu Bhinneka Tunggal Ika, walaupun beragam suku,agama dan budaya namun tetap satu Indonesia,jelas Abdi Safaren (HERA)