Kartu ATM Ditahan Pendamping, Tiga Peserta Penerima PKH Kesulitan Cairkan Angaran

  • Whatsapp

ILustrasi
KEPULAUAN SULA,beritaLima,com | bukan satu atau dua bulan dan bukan satu atau dua orang warga masyarakat sering sekali mengeluhkan dengan tidak tersalurkanya dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang berasal dari Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara dan tidak adanya kepastian padahal masih terdata aktif sebagai keluarga penerima manfaat.

Hal tesebut disampaikan Sukardi Sapsuha warga asal Desa Buya, Kecamatan Mangoli Selatan ini yang tidak menerima PKH kepada media ini, Senin (10/7/23).

Menurutnya, dia bersama dua orang peserta PKH lainnya tidak pernah mendapat bantuan tersebut salama satu tahun lebih, pada hal Kartu ATM, buku tabungan, KK, dan KTP sudah diambil oleh tenaga pendamping atas nama  Afan Kaunar dengan alasanya untuk membantu pecairan dana tersebut.

Namun kenyataannya, setiap kali dihubungi nomor ponsel tenaga pendamping Afan Kaunar beralasan dana tersebut belum ada, sedangkan untuk 32 orang peserta setiap tiga bulan mendapat dana tersebut. Sukardi mengatakan apabila tidak bisa mencairkan maka harus dikembalikan Kartu ATM, buku tabungan, KK, dan KTP tersebut, “ungkapnya.

Selanjutnya, kata Sardi, untuk dana tersebut, setap tiga bulan dicairkan senilai Rp 1.700, dan ada juga Rp 800 ribu.

Untuk itu, dia mendesak tenaga pendamping Afan Kaunar bersama Kepala Dinas Sosial agar segera mencair dana tersebut. Apabila tidak mecairkan, maka pihaknya akan melaporkan ke pihak Aprat Penegak Hukum (APH), “tegasnya.

Sementara itu, tenaga pendamping Afan Kaunar saat dihubungi media ini melalui pesan WhatsApp dinomor +62 813-3772-xxxx mengatakan, bahwa terkait dengan bantuan tersebut belum masuk ke rekening dan setelah dicek ternyata beda rekening.

Dan hal itu saya sudah disampaikan di mereka, kemarin saya mau suruh mereka datang, hanya saya masih sakit, dan sekarang baru sembuh terang Afan.

Lanjut Afan seminggu yang lalu mereka ada telepon, namun saya sampaikan kalau saya sembuh baru ke Sanana untuk mendapingi mereka ke Bank, ternyata mereka sudah sampaikan ke pihak media.

“Apalagi sekarang masih gelombang di Kecamatan Mangoli Selatan dan pihak media juga tau keadaan laut disana, “ujarnya.

Selanjutnya, untuk dana tersebut belum sampai 1 tahun, pihak juga tau terkait permasalahan beda rekening, ini juga baru tahun ini di tahap 1 pada bulan Januari kemarin.

“Dan setelah pihaknya bersama taman -teman pendamping pelajari permasalahan itu pada bulan Februari kemarin, setiap desa juga terjadi hal yang sama, pihaknya baru tau inti permasalah ternyata disitu.

Dan minggu ini pihaknya juga berencana panggil mereka ke sanana untuk mengurus, mereka ini harus cetak buku tabungan baru, karena beda rekening dengan buku tabungan lama “Insa allah Kamis 12 Juli 2023, pihaknya rencana memanggil mereka untuk datang ke Sanana, “singkatnya. [dn]

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait