Jombang | beritalima.com – Adiwiyata di sekolah merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI agar bisa mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran bagi warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup atau menciptakan green school yang dikembangkan tingkat internasional.
Kabupaten/Kota telah melaksanakan kegiatan adiwiyata di sekolah hingga mendapat penilaian dari KLHK mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi, dan penilaian adiwiyata tingkat nasional.
Salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Jombang tepatnya SMPN 2 Sumobito telah mengikuti penilaian adiwiyata tingkat Kabupaten hingga hendak menuju tingkat Provinsi. Namun beberapa kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup di sekolah itu baik yang terprogram maupun kebiasaan anak – anak
“Kalau yang terprogram misalnya di kantin sekolah tidak boleh menjual makanan yang berbungkus plastik agar bisa mengurangi sampah plastik di sekolah, makanan harua dibungkua pakai daun,” terang Bambang kepada beritalima.com, Rabu (18/1/2023).
Ia menjelaskan bahwa dalam kurikulum merdeka belajar, siswa siswi SMPN 2 Sumobito melaksanakan project based learning dengan menanam tanaman obat keluarga (toga) sebagai bentuk inovasi untuk maju ke Provinsi, anak-anak membuat minuman poka yang berbahan dasar tanaman toga yang ada di sekolah.
“Juga membuat inovasi sirup dari tanaman bunga rosella ungu untuk herbal hingga mejadi produk dan tidak dijual belikan melainkan dikomsumsi oleh warga sekolah SMPN 2 Sumobito,” tandasnya.
Lebih lanjut diungkapkan Kasek Bambang, dalam menuju penilaian adiwiyata di Provinsi, telah bekerjasama dengan Puskesmas berkaitan dengan kesehatan lingkungan sekolah dengan melakukan pengecekan sumber mata air di sekolah.
“Kalau dengan masyarakat kami mendapatkan bibit pohon trembesi yang ditanam dibantaran sungai sekitar sekolah kami,” ungkapnya.
Lebih jauh diungkapkan Kasek SMPN 2 Sumobito berkenaan dengan lokasi industri pengelolaan aluminium yang menghasilkan limbah beracun, anak anak didiknya dihimbau untuk menjaga lingkungan dan sebagainya dan melakukan kampanye konservasi air sebagai salah satu syarat untuk melengkapi dokumen penilaian adiwiyata.
“Waktu mengundang orang tua wali murid kami menghimbau orang tua wali murid untuk mengecek peserta didik kami apakah yang sudah saya berikan di sekolah juga diimplementasikan di rumah,” tandasnya.
Selain itu kata Bambang, meminta dukungan kepada orang tua wali murid dalam menunjang lingkungan sehat di sekolah supaya anak – anak pembelajaran di sekolah terasa nyaman.
Reporter : Dedy Mulyadi