JAKARTA, beritalima.com| Penerapan protokol kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan sudah dilakukan dengan sangat ketat. Setiap pengunjung mulai dari menteri hingga masyarakat yang akan bertemu Presiden Joko Widodo telah dipastikan melalui pemeriksaan sesuai protokol kesehatan Covid-19.
Demikian disampaikan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dalam keterangan persnya di halaman Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 24 Juli 2020. Pada kesempatan tersebut hadir pula Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
“Yang pertama perlu kami tegaskan di sini, setiap pejabat, menteri, ataupun masyarakat yang akan bertemu dengan Bapak Presiden itu kami lakukan protokol kesehatan yang sangat ketat. Pertama adalah dilakukan _rapid test_, kedua tentunya kita mau mengenakan masker, ketiga adalah selalu menjaga jarak. Di dalam istana pun, kursi dan tata letak meja dan kursi itu sudah dilakukan jaga jarak dan lainnya,” katanya.
Selain itu, Presiden beserta para perangkat yang melayaninya pun selalu melakukan tes kesehatan secara rutin. Menurut Heru, hari ini Presiden dijadwalkan untuk melakukan tes kesehatan, termasuk di antaranya _swab test_.
“Kami menjaga Bapak Presiden selalu, dan sekali lagi hari ini adalah jadwalnya Bapak Presiden melakukan tes kesehatan,” imbuhnya.
Untuk para perangkat yang berinteraksi secara dekat dengan Presiden Joko Widodo, pengecekan kesehatan berupa _swab test_ maupun rapid test juga dilakukan secara berkala. Selain itu, pergantian perangkat yang melayani Presiden Joko Widodo secara langsung juga dilakukan dengan rentang waktu 2 bulan sekali.
“Seminggu sekali, contohnya kami, saya dengan Pak Deputi dengan perangkat, tentunya dengan Pak Menteri Sekretaris Negara yang selalu setiap harinya bertemu Bapak Presiden, kami selalu rapid tiap hari. Saya terakhir swab itu kemarin dan itu alhamdulillah hasilnya negatif. Setiap hari, tiap pagi, kami dengan Pak Deputi yang berinteraksi dengan Bapak Presiden selalu rapid test,” jelas Heru.
“Juga termasuk dengan perangkatnya Bapak Presiden, kami melakukan dua bulan sekali baru pergantian. Contoh yang dekat dengan Bapak Presiden yang melayani, yang memasak, segala macam, itu dua bulan baru berganti. Setiap pergantian kami lakukan swab. Termasuk juga Paspampres kami lakukan swab,” imbuhnya.
Standar kesehatan yang ketat juga diterapkan terhadap ruangan yang akan dipakai untuk aktivitas Presiden Joko Widodo. Heru menjelaskan, ruangan yang setiap hari digunakan oleh Presiden untuk bekerja maupun bertemu masyarakat dan pejabat pasti telah disterilisasi, termasuk menggunakan ultraviolet.
“Misalnya Bapak Presiden akan bekerja hari-hari di Istana Negara, berarti jam 6 kami lakukan sterilisasi dan orang tidak boleh masuk. Saya rasa sudah ketat, ini sudah maksimum,” ungkapnya.
Untuk ke depannya, Heru juga menyebut bahwa pihak Istana mempertimbangkan untuk mengurangi tamu yang akan bertemu Presiden Joko Widodo.
“Mungkin tidak mengurangi intensitas kerja beliau, tetapi mungkin jumlah orang yang kami kurangi. Walaupun sekarang itu kami sudah, contohnya setiap ketemu dengan warga kan tadi sore jam 3 di Bogor 30 (orang). Mungkin kami akan pikirkan kami kurangkan (menjadi) 20 (orang) dengan jarak yang mungkin agak lebih jauh lagi. Kira-kira seperti itu,” tandasnya.