JAKARTA, beritalima.com | Aksi mahasiswa IAIN Madura berahir ricuh, dinilai menjadi beban bagi Rektor kampus negeri di Madura itu. Hal ini menjadi perhatian salah satu alumni, Moh. Sakir, menurutnya beban tersebut seharunya juga ditanggung para pembantunya terutama Wakil Rektor III.
Sakir meminta Rektor untuk melakukan evaluasi menyeluruh atas para pejabat kampus yang dinilainya tidak mampu menangani demo mahasiswa tersebut.
“Beban jangan hanya dipikul Pak Kosim sebagai Rektor. Para Warek terutama Warek III harus dievaluasi, menurut saya beliaulah, Warek III yang paling bertanggung jawab. Karena tidak mampu melakukan komunikasi dan pembinaan terhadap mahasiswa,” ujar Sakir saat dihubungi, Rabu 04/08/2021.
Sebagaimana diketahui, aksi mahasiswa IAIN Madura yang diwarnai kericuhan, kini telah memasuki babak baru, beberapa pelaku kericuhan tersebut telah diamankan pihak kepolisian.
Pada tingkat fakuktas, nilai Sakir, tidak ada inisiatif untuk melakukan antisipasi terhadap ledakan demo yang berahir pada penrusakan fasilitas tersebut. Seharusnya, tambah dia, Dekanat juga mampu meredam gejolak mahasiswa pada tingkat fakultas.
“Dekan juga seharusnya mampu menginventarisir persoalan mahasiswa pada level fakuktas, percuma ada dekan, utamanya wakil dekan III kalau tidak bisa melakukan komunikasi yang baik dengan mahasiswa,” sambung Sakir, angkatan 2005 itu.
Oleh karenanya, Sakir meminta Rektor jangan hanya fokus pada penanganan mahasiswa yang kini telah diurus pihak penegak hukum. Evaluasi internal, sambungnya, wajib dilakukan
“Level mahasiswa sudah jadi urusan polisi, nah di level kampus bagaimana, jangan sampai ada kesan pejabat kampus hanya merasa sukses dengan itu, tunjukkan tindakan tegas Rektor pada jajaran pejabatnya,” pungkas Sakir. (red)