Kasihan Warganya Rujukan Jantung ke Luar Maluku, Gubernur Siapkan Cath Lab

  • Whatsapp

JAKARTA, – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa sumringah lantaran mendapatkan hibah 7 Cath Lab atau Catheterization Laboratory, dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Olehnya itu, sebagai tindak lanjutnya, Gubernur gerak cepat akan membangun fasilitas pendukungnya.

Langkah awal, Rabu (26/03/2025), Gubernur bersama Plt Direktur RSUD Haulussy Ambon, Dr.Vita Nikijuluw, rapat koordinasi bersama Direktur Utama RSJPD Rumah Sakit Harapan Kita, sebagai mentor pengampuan pelayanan penyakit kardiovaskular, pihak Kemenkes serta Saipul Indra Patta yang menjabat Kepala Badan Penghubung

Gubernur menyebutkan, kami membahas tentang pengadaan fasilitas bedah jantung, bedah syaraf dan bedah-bedah yang lain. Selama ini belum ada, selain RSUP Dr.Leimena.

” Saat ini di Maluku ada 28.000 orang terdiagnosa menderita penyakit jantung dan dari jumlah ini ada sekitar 8.000 orang termasuk kategori kritis. Ini kan kasihan. Penyakit jantung adalah penyakit yang paling banyak merenggut nyawa. Penyebab kematian tertinggi adalah sakit jantung. Saya tidak mau masyarakat Maluku berobat lagi diluar daerah seperti rujukan ke Makassar karena kasihan berat di ongkos.Berobat jauh dan makan anggaran. Kita siapkan fasilitasnya, sumber daya manusia dan kesejahteraan,” tutur Gubernur, Kamis (27/03/2025), di Kantor Badan Penghubung Provinsi Maluku di Jakarta.

Disinggung tentang lokasi, Gubernur akui akan dibangun tidak terlalu jauh dari rumah sakit.

Selain itu tambahnya, Cath Lab akan dibangun juga pada RSUD di beberapa kabupaten dan kota di Maluku.

” Koordinasi sudah jalan, seperti RSUD Maluku Tengah, SBT,SBB,Buru, Buru Selatan, MBD dan Kota Tual,” beber Gubernur.

Sementara itu, Vita Nikijulum yang menjabat Plt Direktur RSUD Haulussy Ambon katakan, lokasi tidak terjauh dari IGD. Usai rapat koordinasi ini kami pihak rumah sakit sudah komunikasikan dengan konsultan yang akan lakukan survei untuk pembangunan Cath Lab.

” Lokasi Cath Lab tidak boleh jauh dari IGD. Dan tidak sampai 10 menit karena ketentuan Kemenkes dalam melayani pasien kardiovaskular tidak boleh melebihi 15 menit jaraknya. Paling lambat 2027 sudah selesai pembangunan. Namun target dan keinginan Pak Gubernur, lebih cepat lebih baik,” ujarnya.

Kendati demikian, RSUD Haulussy akan mengadakan peningkatan sumber daya manusia terkhusus para tenaga medis, dokter spesialis dan perawat.

” Kami akan buat pelatihan usai Lebaran. Diperuntukan bagi dokter dan perawat. Karena menangani pelayanan pasien kardiovaskular harus perawat khusus. Jadi awal bulan April diadakan pelatihan yang menjadi perwakilan dari kabupaten kota penerima Cath Lab,” ungka Nikijuluw. (ulin)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait