BOJONEGORO, beritalima.com | Penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di Jawa Timur terus mengalami peningkatan. Saat ini, berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur per 19 Februari 2022, kasus aktif di Jatim mencapai 33.063 atau (6,82%) kasus aktif.
Kondisi ini mengisyaratkan bahwa kasus harian aktif di Jatim terus bertambah. Dimana penambahan kasus harian pada tanggal 17 Februari 2022, kasus baru mencapai 8.977 orang. Angka ini telah melebihi dari puncak titik kasus tertinggi pada Tanggal 15 Juli tahun 2021 yakni sebesar 8.230 kasus.
Melihat kondisi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa percepatan vaksinasi dan pengetatan terhadap protokol kesehatan (prokes) merupakan kunci pengendalian kasus Covid-19 varian omicron.
“Saya mohon dan minta kecepatan vaksinasi baik itu vaksinasi suntikan yang kedua maupun untuk suntikan penguat atau booster lebih ditingkatkan. Kedua, kepada bupati/walikota se Jatim untuk mengingatkan dan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya prokes utamanya pemakaian masker. Ini penting untuk diulang-ulang agar seluruh masyarakat taat pada protokol kesehatan,” pinta Gubernur Khofifah di sela-sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Bojonegoro , Minggu (20/2).
Gubernur Khofifah menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak agar percepatan vaksinasi di Jatim dapat terus dikejar. Bahkan, disetiap kegiatan di daerah, lanjutnya akan berupaya memantau dan meninjau pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat umum agar mereka lebih semangat mengikuti vaksinasi.
“Kami bersama Forkopimda Jatim akan terus berbagi tugas untuk menindaklanjuti arahan Bapak Presiden untuk menggencarkan sekaligus memasifkan vaksinasi kepada masyarakat di semua lapisan baik umum, lansia maupun anak anak,” tegasnya.
Terkait vaksinasi, Khofifah memaparkan, per 19 Februari 2022 melalui data dari Dashboard Kemenkes RI, capaian vaksinasi dosis pertama di Jatim mencapai 89,49 persen atau 28.481.696 orang sedangkan vaksinasi untuk dosis kedua mencapai 69,15 persen atau 22.007.171 orang.
Sementara itu, untuk capaian Booster atau vaksinasi ketiga di Jatim terus meningkat hingga pertengahan Februari ini sudah mencapai 1.350.064 orang atau 4,24 persen.
“Berdasarkan Dashboard Kemenkes/KCPEN jumlah orang yang divaksin dosis ketiga di Jatim tertinggi pertama di Indonesia. Kondisi ini harus lebih ditingkatkan kembali dengan sasaran vaksinasi diperluas cakupannya,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Gubernur perempuam pertama di Jatim tersebut meminta agar seluruh pihak meningkatkan kewaspadaannya. Memperketat kembali prokes utamanya penggunaan masker dan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih diberbagai tempat.
“Kembali saya mengajak seluruh elemen masyarakat di Jatim untuk tetap disiplin menjalankan prokes. Bagi yang belum vaksin, segera untuk memperoleh vaksinasi di faskes terdekat,” pungkasnya. (*)