LABUHA, Beritalima.com – Satu lagi proyek pembangunan infrastruktur di Halmahera Selatan dibiarkan terbengkalai begitu saja.
Pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Sungira hingga kini dibiarkan berupa rangka saja. Alhasil, warga yang melintasi ruas jalan Metro Sayoang harus menyeberangkan kendaraan mereka melewati aliran sungai yang cukup deras.
Pembangunan jembatan darat Metro Sayoang sendiri memakan anggaran hingga Rp 5,8 miliar melalui APBN 2013. Saat itu, PT Gilang Sarana Utama adalah pemenang tendernya. Lalu pada 2016 pemerintah kabupaten kembali menganggarkan dana sebesar Rp 3,2 miliar untuk pembangunan jembatan Metro Sayoang tahap III.
Tidak tuntasnya pengerjaan jembatan ini sudah masuk ke ranah hukum tahun lalu. Kejaksaan Negeri Labuha bahkan telah melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi. Namun kasus itu menghilang misterius. Tak ada lagi kabar kelanjutannya.
Kepala Kejari Labuha Cristian Charel Ratuanik saat dikonfirmasi enggan berkomentar banyak. Ia hanya menyatakan akan memeriksa kembali kasus tersebut. “Nanti saya konfirmasikan ya, karena masih ada tugas,” ungkapnya, Kamis (26/4/2018).
Selain jembatan, ruas Metro Sayoang selama ini telah disentuh proyek miliaran rupiah. Pada 2016, pembangunan jalan hotmix dan pelebaran hotmix Metro Sayoang senilai Rp 10 miliar ditenderkan. PT Bangun Utama Mandiri Nusa menjadi pelaksana proyek tersebut. Ada pula anggaran perencanaan teknis paket III senilai Rp 100 juta yang dikerjakan CV Sikma Engineering.(iel)