JAKARTA, beritalima.com | Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kembali mencatat data penambahan pasien sembuh Covid-19 hingga Sabtu (4/4) sebanyak 16 orang, kemudian yang positif bertambah 106 dan meninggal dunia 10 orang. Sehingga dalam hal ini kasus Covid-19 di Indonesia ada sebanyak 2.092 kasus, sembuh 150 kasus dan meninggal dunia 191 kasus.
“Mereka yang sudah sembuh ini kondisinya bagus dan tidak perlu dikhawatirkan lagi untuk menylarkan penyakit. Bahkan kita yakini yang 150 sudah sembuh ini memiliki imunitas dan kekebalan terhadap Covid-19,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Sabtu (4/4).
Sebelumnya pada Jumat (3/4), tercatat 1.986 kasus positif COVID-19, 181 orang meninggal dan 134 orang dinyatakan sembuh.
Dirincikan hingga Sabtu (4/4/) kasus positif COVID-19 yaitu lima kasus di Aceh, 32 kasus di Bali, Banten 173 kasus, Bangka Belitung dua kasus, Bengkulu dua kasus, Jambi dua kasus dan DI Yogayakarta 33 kasus.
Hingga saat ini jumlah kasus positif terbanyak masih terjadi di DKI Jakarta yaitu 1.028 kasus disusul Jawa Barat 247 kasus, Jawa Tengah 120 kasus, Jawa Timur 152 kasus.
Selanjutnya Kalimantan Barat 10 kasus, Kalimantan Timur 24 kasus, Kalimantan Tengah 11 kasus, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara masing-masing delapan kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau delapan kasus, NTB tujuh kasus, Sumatera Selatan 12 kasus, Sumatera Barat delapan kasus, Sumatera Utara 25 kasus, Sulawesi Utara tiga kasus, Sulawesi Tenggara lima kasus.
Di Sulawesi Selatan tercatat 82 kasus, Sulawesi Tengah empat kasus, Lampung 11 kasus, Riau 10 kasus, Maluku Utara dan Maluku masing-masing satu kasus, Papua Barat dua kasus dan Papua 18 kasus.
Dalam hal ini, naiknya angka kasus positif Covid-19 tersebut diyakini karena masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan ajuran pemerintah untuk tidak berinteraksi di luar rumah dan tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik, sebagaimana seperti yang sudah sering dikampanyekan melalui berbagai media.
“Bahwa tinggal di rumah adalah jawaban satu-satunya yang paling benar. Tidak melakukan perjalanan ke manapun, apakah ke kampung? apakah ke rumah saudara, atau tempat lain, (saya harap) tidak dilakukan, karena inilah upaya kita untuk menghentikan (penularan covid-19),” tegas Yuri.