Kasus Siswa Keracunan makanan, Dinkes Halbar Mengirim sampel ke Laboratorium

  • Whatsapp
foto ilustrasi

JAILOLO,BeritaLima.com – Dinas Kesehatan Halmahera Barat(Halbar) bakal mengirim bukti sampel makanan yang diduga menyebabkan  belasan siswa SMAN1 Halbar mengalami keracunan ke Laboratorium Makassar.
Kepala Seksi  Surveilans dan Bidang Pengendalian Penyakit,Wahid Selasa(15/10) menjelaskan,kejadian yang dialami oleh para siswa tersebut juga telah ditindak lanjuti pihaknya dengan turun langsung ke rumah sakit untuk melihat kondisi para siswa. Dimana gejala awal diduga sejumlah siswa tersebut keracunan akibat menkonsumsi makanan,yang sampelnya telah diambil untuk diperiksa.

” Saat kejadian kemarin ada sekitar 16 orang siswa ,dua diantaranya mengalami sesak napas sehingga kemarin adanya bantuan pernapasan dari pihak RSUD dan yang sisanya itu gejalanya pusing, mual dan rasa panas diwajah sehingga diberikan minum susu beruang untuk menetralkan racun itu,”terangnya.
Dijelaskan, Dinkes sendiri saat ini masih terkendala keterbatasan alat uji laB,sehingga sampel yang diambil untuk mengetahui penyebabnya harus dikirim keluar daerah Ternate atau Manado.

” Kalau untuk uji lab nya seperti nanti bisa ditanyakan ke bagian kesehatan lingkungan,karena mereka yang menangani soal uji lab nya,”terangnya.
Kaitan dengan peristiwa yang dialami oleh sejumlah siswa tersebut menurutnya, tingkat keparahan belum dinilai terlalu parah.
Sementara itu, pasca kejadian tersebut,sejumlah siswa sejak Selasa kemari sudah mulai masuk sekolah seperti biasa.

Kepsek SMAN1 Yahya kepada wartawan mengaku,dirinya sempat menanyakan kepada salah seorang siswa,dimana penjelasan dari siswa tersebut mengaku sebelum peristiwa itu,mereka sempat makan jajanan nasi kuning dan pentolan bakso. Meski demikian,pihaknya juga masih menungu hasil uji lab oleh Dinkes guna mengetahui penyebabnya.

Disingung soal adanya jajanan berupa pentolan yang dijual oleh salah seorang oknum guru, menurut Yahya jajanan yang dijual oleh oknum guru berstatus guru honorer itu bahkan sempat dikonsumsi juga oleh sejumlah guru akan tetapi tidak menyebabkan gejala yang dialami oleh para siswa.
” Yang pasti pasca kejadian inikami juga akan evaluasi dengan memanggil pemilik kantin untuk dilakukan pembinaan,”ujarnya.(Ay)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *