JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Minggu (21/6) totalnya menjadi 45.891 setelah ada penambahan sebanyak 862 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 18.404 setelah ada penambahan sebanyak 521 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.465 dengan penambahan 36.
Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 18.229 pada hari sebelumnya, Sabtu (20/6) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 639.385. Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 121 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 95 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 245 lab.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 8.647. Dari pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 862 dan negatif 7.785, sehingga secara akumulasi menjadi positif 45.891 dan negatif 337.214.
“Konfirmasi COVID-19 yang kita dapatkan sebanyak 862 orang, sehingga totalnya menjadi 45.891 orang” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (21/6).
Menurut Yuri, angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif.
“Jumlah penambahan kasus tertinggi hari ini adalah DKI Jakarta sebanyak 142 orang dan melaporkan sembuh sebanyak 233 orang. Sulawesi Selatan melaporkan kasus 112 orang dengan kasus sembuh 38 orang,” ungkap Yuri.
“Jawa Tengah 99 orang kasus sembuh 22 orang. Kemudian Kalimantan Selatan melaporkan ada 94 kasus baru dan 10 orang sembuh. Jawa Timur hari ini melaporkan 91 kasus baru dan 125 sembuh,” imbuhnya.
Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari DKI Jakarta 9.971 orang, Jawa Timur 9.542, Sulawesi Selatan 3.797, Jawa Barat 2.848 dan Jawa Tengah 2.668.
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 5.054 disusul Jawa Timur sebanyak 2.789, Sulawesi Selatan 1.283, Jawa Barat 1.263, Jawa Tengah 942 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 18.404 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Gugus Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 49 kasus, Bali 1.050 kasus, Banten 1.355 kasus, Bangka Belitung 148 kasus, Bengkulu 116 kasus, Yogyakarta 288 kasus.
Selanjutnya di Jambi 112 kasus, Kalimantan Barat 298 kasus, Kalimantan Timur 434 kasus, Kalimantan Tengah 764 kasus, Kalimantan Selatan 2.569 kasus, dan Kalimantan Utara 176 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 279 kasus, Nusa Tenggara Barat 1.056 kasus, Sumatera Selatan 1.779 kasus, Sumatera Barat 707 kasus, Sulawesi Utara 853 kasus, Sumatera Utara 1.095 kasus, dan Sulawesi Tenggara 332 kasus.
Adapun di Sulawesi Tengah 173 kasus, Lampung 181 kasus, Riau 142 kasus, Maluku Utara 411 kasus, Maluku 603 kasus, Papua Barat 224 kasus, Papua 1.429 kasus, Sulawesi Barat 104 kasus, Nusa Tenggara Timur 111 kasus dan Gorontalo 227 kasus.
Total untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 56.436 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 13.225 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 439 kabupaten/kota di Tanah Air.