Majalengka, beritalima.com| – Program Keluarga Berencana Metode Operasi Pria (KB-MOP) digelar serentak se-Indonesia saat perayaan Hari Kartini pada 21-22 April. Acara ini langsung dicatat di Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan pelayanan vasektomi serentak dan aseptor terbanyak, di Majalengka, Jawa Barat
Penggagas acara adalah Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta Indonesia.
Pada hari sebelumnya di lokasi sama juga ada peluncuran pelayanan KB vasektomi serentak (21/4) yang terintegrasi dengan peluncuran program quick win Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) dalam rangka memperingati Hari Kartini.
Menteri Kemendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji menyampaikan, “alhamdulillah salah satu ‘Kartinimu’ (hari ini) buat bapak-bapak untuk hormati ibu-ibu sebagai Kartini yaitu model barunya dengan memperjuangkan dirinya untuk mengikuti metode kontrasepsi vasektomi. Alhamdulillah hari ini sudah sah oleh beliau (MURI) sebagai peserta terbanyak.
Dari kegiatan ini membuktikan negara hadir melayani masyarakat. “Yang penting ini pelayanan gratis, yang penting ini negara hadir, pembiayaannya lumayan, per orang itu sekitar 3,8 juta, per orang gratis. Dan ini negara, ini pemerintah. Karena itu untuk biaya macam-macam untuk dokternya, obatnya, untuk insentif, para akseptornya, untuk pelayanannya dan sebagainya,” jelasnya.
Menurut Wihaji, “kegiatan ini bertujuan meningkatkan jumlah pria yang menjadi akseptor KB secara sukarela dan sadar, meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengasuhan yang melibatkan ayah, dan terbentuknya kemitraanl lebih kuat antara pemerintah, komunitas, dan lembaga mitra dalam mendukung ketahanan keluarga”
Adapun sasaran pelayanan vasektomi serentak adalah Pasangan Usia Subur di dengan target 2.000 akseptor. Calon akseptor vasektomi harus memenuhi syarat usia minimal 35 tahun (sehat), mendapatkan persetujuan istri (sukarela), memiliki anak minimal dua (bahagia) dan anak kedua atau terkecil sudah berusia minimal tiga tahun (bahagia).
Berdasarkan data Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK) 2024, kesertaan pria dalam ber-KB masih rendah hanya 2,1%, dengan persentase kesertaan vasektomi 0,1%. Sementara data Sistem Informasi Keluarga (SIGA) 2024 tercatat 3,73%, dengan persentase kesertaan vasektomi 0,13%.
Program ini sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 180/2024/Perpres No 181/2024, dimana Kemendukbangga/BKKBN membantu Presiden mewujudkan visi “Bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045”, melalui perannya untuk menjalankan Asta Cita ke-4.
Yaitu, “memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas”.
Jurnalis: Rendy/Abri




